7 Oktober, Momentum Menuju Kemenangan
Serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 adalah serangan yang sudah direncanakan secara matang dan sudah dipersiapkan selama 3 tahun lamanya. Sungguh, serangan ini bukanlah serangan gegabah sebagaimana tudingan beberapa kalangan yang justru menyayangkan dan mengutuk tindakan Hamas ini.
Palestina dijajah kurang lebih 75 tahun lamanya. Mereka sudah berada dalam rangkaian panjang penderitaan.Mengapa orang-orang Palestina tidak hijrah saja ke tempat lain sebagaimana hijrahnya Nabi ke Madinah? Sesungguhnya fase hijrah telah mereka lalui, ini merujuk pada peristiwa bersejarah yang sering disebut sebagai "Nakba" sampai sekarang warga Palestina memperingati "Hari Nakba" setiap tahunnya pada tanggal 15 Mei.
Nakba adalah peristiwa yang sangat memilukan di mana rakyat Palestina kehilangan sebagian besar tanahnya. Mereka pergi membawa kunci-kunci rumah berharap bisa kembali dalam waktu dekat ketika konflik sudah mereda. Namun nyatanya hingga kini mereka belum bisa kembali semenjak peristiwa itu terjadi pada 15 Mei 1948.
Dan mengapa Nabi lebih memilih hijrah meninggalkan kota Makkah? Bukankah bangsa arab sangat suka berperang dan pandai berperang? Mengapa Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah? Padahal sudah banyak sahabat yang meminta izin ke pada Nabi untuk memerangi orang-orang kafir. Apakah jawaban Rasulullah pada saat itu? "Sabarlah, karena aku belum diperintahkan untuk berperang".
Pada waktu itu belum ada perintah berjihad dari Allah sehingga Nabi memilih berhijrah untuk memulai membangun strategi, kerap kali keinginan dan kenyataan itu sangatlah berbeda. Kaum muslimin merasa sudah sangat ingin berperang, tapi faktanya mereka masih lemah. Maka pada waktu itu Allah belum memerintahkan mereka untuk berperang.
Begitu juga dengan warga Palestina. Saat peristiwa Nakba terjadi, mereka masih lemah belum bisa menyuarakan jihad sehingga mereka harus mengikuti perintah pemindahan besar-besaran penduduk Palestina ke tempat lain. Mereka pindah karena mereka terusir, desa mereka dihancurkan dan sebanyak 15.000 rakyatnya dibunuh dan dibantai. Hijrah dan pindah adalah solusi terbaik pada waktu itu. Mereka pindah ke kawasan Tepi Barat dan Gaza. Sebuah kawasan kecil yang semakin kecil setiap tahunnya.
Baca Juga : Yang Dibutuhkan oleh Rakyat Palestina
Namun seiring dengan waktu, setelah hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah seruan jihad pun sudah mulai turun.
Diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalami. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu. – QS. Al-Hajj : 39
Walaupun ayat yang turun hanyalah pemberian izin jihad, bukan kewajiban jihad. Ayat ini turun ketika Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah, ketika itu Abu Bakr berkata: “Mereka telah mengusir Nabi mereka. Mereka pasti akan dibinasakan.” Ayat ini turun untuk memberi kelonggaran berperang bilamana umat Islam dianiaya.
Begitu pula dengan Palestina. Setelah mereka terusir dari tanah mereka. Maka pergerakan mulai terjadi, pergerakan pertama kita kenal sebagai "Intifada pertama". Intifada ini adalah gerakan perlawanan dengan cara melempari batu tank-tank dan militer Israel. Bentuk perlawanan apa adanya yang dilakukan rakyat Palestina atas tindakan Zionis yang sangat semena-mena terhadap nyawa rakyat Palestina.
Walaupun hal ini sangat tidak seimbang, setidaknya rakyat Palestina sudah mulai mampu menghimpun keberanian dan kekuatan sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya ujung dari perlawanan ini adalah timbulnya perjanjian Oslo.
Namun ternyata perjanjian Oslo ini tidak benar-benar diindahkan oleh Zionis. Mereka terus saja menindas, mengancam, menyakiti, dan membunuh rakyat Palestina. Hingga akhirnya terjadi kunjungan pada tanggal 28 September 2000. Ariel Sharon melakukan tindakan provokasi dengan membawa pasukan Israel ke dalam Masjidil Aqsha. Ariel Sharon mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memprovokasi umat Islam, terutama Muslim Palestina."Temple Mount berada di tangan kita,". Akibat dari tindakan dan pernyataan ini terjadilah intifada ke dua.
Jika melihat sirah Nabawiyah maka kita akan menemukan perjanjian Hudaibiyah, perjanjian antara Rasulullah dengan kaum kafir Quraisy. Pada perjanjian ini banyak kaum muslimin khawatir para kafir Quraisy tidak mematuhi isi perjanjian itu maka turunlah QS Al-baqarah ayat 190.
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". – QS. Al-Baqarah : 190
Pada ayat ini Rasulullah sudah diperintahkan untuk memerangi siapapun yang memerangi kaum muslimin. Begitu pula dengan Intifada ke dua ini, kaum Zionis melanggar perjanjian yang telah dibuat. Mereka melanggar perjanjian Oslo. Rakyat Palestina tidak terima sehingga mereka melakukan perlawanan, buntut dari perlawanan ini mengakibatkan banyaknya syuhada yang berguguran.
Baca Juga : Hukum “Kelompok Kecil Mengalahkan yang Besar” Lahir di Palestina
Walaupun banyak korban yang berjatuhan, perlawanan ini berhasil membuka mata dunia mengenai penjajahan yang telah dilakukan Israel terhadap Palestina selama. Penjajahan yang dilakukan secara biadab dengan membunuh warga sipil, anak-anak, dan wanita.
Setelah Rasulullah diizinkan berperang maka Rasulullah mulai melatih fisik para sahabat dan mengatur beberapa strategi perang. Begitu pula dengan rakyat Palestina di Gaza, mereka mulai membangun gerakanan perlawanan yang bernama Hamas dan menciptakan Al-Qassam sebagai sayap militer Hamas. Pasukan khusus yang ditugaskan berjihad melawan pasukan Zionis.
Tanggal 7 Oktober 2023. Sayap militer Hamas (Al-Qassam) berhasil melaksanakan perintah Al-Qur’an mengenai kewajiban berperang "maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian".
Serangan itu adalah serangan yang sudah matang dipersiapkan, sebagaimana seruan Allah dalam surah Al-Anfal ayat 60:
"Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, (tetapi) Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi" – QS. Al-Anfal : 60
Kini Negeri Palestina sudah benar-benar siap berjihad merebut kembali tanahnya. Apakah yang siap berjihad hanya pasukan militernya saja? Ternyata tidak, semua penduduk Palestina sudah siap menyongsong perintah jihad ini. Mereka siap menghadapi serangan serangan-serangan lanjutan tentara zionis. Mereka ikhlas walaupun kesedihan tetap mewarnai wajah perjuangan mereka.
Jika seluruh penduduk Palestina sudah siap berjihad menyongsong kemenangan maka kini tugas kita yang menguatkan semangat mereka. Kita adalah pendukung setia yang mempunyai keinginan kuat atas merdekanya negara Palestina. Lakukan apa yang bisa dilakukan walaupun tindakan kita hanyalah seperti burung pipit yang mencoba memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.
Tidak perlu membaca sejarah untuk mengetahui siapa pemilik asli tanah itu. Kita haya perlu menyaksikan kejadian yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2023 ini. Hanya pemilik tanah asli yang akan tetap tinggal ketika rumahnya sudah dihancurkan dan impiannya dimusnahkan.
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar” – Al -Baqarah : 249