Abu Ubaidah: “Sembilan Bulan Perang, Kemampuan Pasukan Kami Sangat Baik”

Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengungkapkan dalam sebuah video yang disiarkan oleh Al Jazeera pada Senin (8/7/2024), bahwa pejuang Hamas dalam keadaan sangat baik. “Kemampuan pasukan Brigade Al-Qassam sangat baik,” ungkap Abu Ubaidah.

Ia juga mengatakan bahwa selama sembilan bulan terakhir, ada ribuan pejuang baru yang siap menghadapi musuh kapan pun diperlukan. Kami telah memperkuat kemampuan pertahanan kami untuk menghadapi penjajahan di setiap tempat di tanah kami. Dan ada ribuan pejuang baru yang siap menghadapi musuh kapan pun diperlukan, tegas Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah juga menyatakan bahwa semua faksi pejuang di Gaza sampai saat ini masih terus bertempur menghancurkan pasukan musuh. “Kami, bersama dengan semua faksi pejuang, masih terus memerangi musuh dan mengalahkan mereka di berbagai tempat di Jalur Gaza, ungkapnya.

Penyergapan yang dilakukan para pejuang di Rafah dan Syuja'iyyah adalah bukti kuatnya perlawanan. “Pertempuran Rafah dan apa yang dilakukan mujahidin di Syuja'iyyah dan di tempat lain adalah bukti kuatnya perlawanan para pejuang dan bukti kegagalan serta kekalahan musuh,” kata Abu Ubaidah.

Pejuang Al-Qassam telah berperang selama 9 bulan dan menghancurkan tentara penjajah yang didukung oleh Amerika Serikat dan Inggris,” tambahnya.

Baca juga: Analisis Pakar Militer: Perlawanan di Jalur Gaza Tunjukkan Kualitas Strategi Hamas

Tentang sandera Israel yang ditahan di Gaza, Abu Ubaidah menyampaikan kepada keluarga para sandera itu bahwa anak-anak mereka telah menjadi “boneka” di tangan Netanyahu untuk kepentingan pribadinya. “Nasib anak-anak Anda (para sandera warga Israel) telah menjadi boneka di tangan Benjamin Netanyahu. Dia melakukan hal tersebut untuk mencapai kepentingan pribadinya, ucap Abu Ubaidah.

Berkaitan dengan kondisi pertempuran di lapangan, Abu Ubaidah mengatakan bahwa mereka bertempur melawan penjajah Israel di Gaza tanpa dukungan dari pihak eksternal. Dan ia mengungkapkan, saat ini rakyat Palestina sedang bertahan tanpa makanan dan obat-obatan.

Kami masih berperang di Gaza tanpa dukungan eksternal, dan rakyat kami masih bertahan tanpa makanan atau obat-obatan, kata Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah juga mengungkapkan bahwa setelah berbulan-bulan agresi, menurut jajak pendapat independen, masyarakat Palestina bersatu mendukung para pejuang, dan menegaskan para pejuang tidak akan berhenti sampai berakhirnya ketidak adilan. Setelah berbulan-bulan agresi, menurut jajak pendapat independen, masyarakat kami di Palestina bersatu mendukung para pejuang, dan kami tidak akan berhenti berjuang sampai ketidak adilan terhadap rakyat kami ini berakhir,” jelas Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah pun mengungkapkan bahwa kejahatan penjajah telah mencapai puncaknya dengan melakukan pemusnahan sistematis di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza. Terjadinya kejahatan oleh penjajah Israel di Gaza adalah bukti lemahnya organisasi internasional (PBB) dan kacaunya undang-undang hak asasi manusia.

Baca juga: Mengenal Rudal “Red Arrow” yang Digunakan Brigade Al-Qassam di Rafah

Tentara penjajah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, mengebom rumah-rumah, fasilitas kesehatan, sekolah, masjid, dan gereja,” tegas Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah juga menegaskan, operasi Badai Al-Aqsa bukanlah awal perlawanan, melainkan sebuah “ledakan” terhadap musuh akibat penjajahan sejak dulu. “Badai Al-Aqsa bukanlah awal dari perlawanan kami terhadap agresi penjajah, melainkan seperti ledakan terhadap musuh, ungkap Abu Ubaidah.

Ia juga menyampaikan bahwa operasi Badai Al-Aqsa ini akan membawa transformasi besar. “Kami meyakinkan mujahidin kami, rakyat kami, dan bangsa kami, bahwa operasi Badai Al-Aqsa adalah salah satu pertempuran yang membawa pada transformasi besar,” pungkas Abu Ubaidah.