Anies Baswedan Beri Suntikan Semangat Buat Mahasiswa Baru di Universitas Islam As-Syafi'iyah
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan motivasi kepada mahasiswa baru dalam sesi kuliah perdana di Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA), Rabu (18/9/2024). Kuliah perdana yang berlangsung di Graha Alawiyah, Kampus II Universitas Islam As-Syafi'iyah itu dihadiri oleh Rektor UIA, Prof. Dr. Masduki Ahmad, MM. Hadir pula para dosen dan mahasiswa baru UIA dari berbagai fakultas di tahun akademik 2024-2025. Acara tersebut dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Di dalam penyampaiannya, Anies Baswedan menekankan keistimewaan status mahasiswa di Indonesia yang mendapat gelar “Maha” atas kesiswaannya. “Di berbagai tempat di dunia, kalau masuk kuliah namanya itu bukan mahasiswa, tetapi siswa. Hanya di Indonesia yang ada gelar ‘maha’ atas ‘kesiswaan’ Anda,” ungkap Anies.
Anies lantas mengajak para mahasiswa untuk menyadari bahwa gelar “maha” adalah tanggung jawab besar, mengingat sejarah pendidikan Indonesia yang dulu sangat terbatas. Anies juga mengingatkan, di awal kemerdekaan Indonesia, status mahasiswa sangat elite. Ketika itu, hanya sedikit orang yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi.
“Saat republik ini Merdeka, yang berstatus ‘mahasiswa’ tidak lebih dari 200 orang. Sedikit sekali. Di saat itu, yang bisa baca-tulis tidak lebih dari 5% penduduk Indonesia, 95% tidak bisa baca tulis,” kata Anies seraya menekankan pentingnya kesadaran akan tanggung jawab sosial yang diemban oleh mahasiswa.
Ia kemudian membahas sejarah perjuangan mahasiswa dalam membela bangsa. Mulai dari para mahasiswa STOVIA yang mendirikan pergerakan Budi Utomo, hingga tokoh-tokoh semisal dr. Cipto Mangunkusumo dan Dr. Abdurrahman Saleh, yang selain berprofesi sebagai dokter, juga berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Anies pun memberi pesan agar para mahasiswa tidak hanya aktif dalam hal akademik, tetapi juga berpartisipasi aktif di luar kelas. Ia menyampaikan pentingnya keseimbangan antara prestasi akademik dan pengembangan soft skills semisal kepemimpinan, kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama tim.
“Ketika Anda kuliah, saya usul (agar) Anda aktif di dalam kelas dan aktif di luar kelas. Jangan hanya jadi mahasiswa yang di dalam kelas saja. IP (Indeks Prestasi, red) tinggi membuat Anda punya tiket dipanggil wawancara. Di ruang wawancara, hal lain yang dibutuhkan,” tuturnya.
Uraian Anies tersebut kiranya sekaligus memberikan semangat baru bagi mahasiswa Universitas Islam As-Syafi'iyah untuk menghadapi perjalanan pendidikan mereka dengan semangat juang yang tinggi. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi masa depan bangsa.