API Jabar Sampaikan Nasihat untuk Prabowo Subianto
Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) menyampaikan nasihat kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Nasihat tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan sejumlah ulama, tokoh, dan aktivis, yang digelar di Hotel Ruby Syariah, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).
Ketua API Jabar, Ustadz Asep Syaripuddin, menyebutkan dalam Press Release yang dikirimkan ke meja Redaksi Sabili.id, pihaknya mencatat keinginan Prabowo untuk memerbaiki negeri ini. Pihaknya pun berharap, nantinya Prabowo akan menjadi Presiden yang sesuai dengan keinginan tersebut.
“Di dalam pernyataannya, Prabowo punya keinginan untuk berbakti kepada agama, bangsa, dan negara, serta mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Berkenaan dengan itu, ia yang sebentar lagi akan dilantik, kami mengingatkan untuk jaga terus niat tersebut. Bahwa Bapak mendapatkan jabatan ini untuk tujuan mulia itu. Dan tentu harapan kita, Bapak menjadi presiden sesuai niat atau keinginan tersebut,” tuturnya.
Ustadz Asep melanjutkan, sebagai presiden, Prabowo punya hak dalam memilih menteri dan pimpinan badan-badan yang lain. Maka, API Jabar mengingatkan kepada Prabowo, jika nanti mengangkat menteri, pilihlah menteri yang memilki kapasitas, integritas, dan rekam jejam yang baik.
“Manakala ada menteri-menteri yang pada era rezim sebelumnya itu bermasalah, tidak punya kapasitas, bahkan terindikasi melakukan tindakan korupsi atau dianggap sering melakukan tindakan yang menyakiti rakyat atau melecehkan agama, maka jangan dipakai lagi,” tegas Ustaz Asep.
Sebaliknya, kata dia, tokoh yang punya rekam jejak dan integritas baik hendaklah dipilih dan diangkat. “Terhadap menteri-menteri yang baru, siapapun dia, apakah perwakilan dari partai politik atau dari kelompok profesionalisme, kalau memenuhi unsur orang yang punya kapasitas dan integritas, orang tersebut tidak terlilit korupsi, kemudian rekam jejaknya berpihak terhadap rakyat, tidak memusuhi rakyat, maka itu bisa diangkat dan dipilih,” tambahnya.
Ustadz Asep pun menilai, ada sejumlah kementerian yang strategis sehingga harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan integritas serta keberpihakan kepada rakyat. Pertama, menurut dia, adalah Kementerian Agama.
“Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa dan Tuhan yang dimaksud pada alinea keempat adalah Allah yang maha kuasa. Artinya bahwa semua penduduk warga negara negeri ini harus beragama dan mayoritas di negeri ini adalah umat Islam. Maka, Menteri Agama haruslah yang merepresentasikan daripada umat Islam Indonesia dan paham tentang Islam serta menganut sistem yang disebut dengan toleransi antar umat beragama,” jelasnya.
Yang kedua, lanjut dia, adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, pendidikan itu merupakan awal bagi segala hal. Rusaknya moral, terdegradasinya moral para pejabat negara ini juga berimplikasi dari buah lembaga pendidikan yang ada di negeri ini.
Ustadz Asep mengatakan, pendidikan yang ada di negara kita haruslah pendidikan yang berkualitas dengan dasar iman dan takwa serta menghasilkan orang yang berakhlak dan berprestasi. “Sehingga, dampak daripada pendidikan yang ada di negeri ini menghasilkan manusia yang bermanfaat untuk kepentingan agama, bangsa, dan negara,” katanya.
Ketiga, hukum dan ham (hak asasi manusia). Menurut API Jabar, Menteri Hukum dan HAM yang dipilih harus benar-benar sosok yang akan menegakkan hukum dengan prinsip keadilan dan kebenaran. “Jangan sampai ada lagi cara-cara yang menggunakan instrumen hukum sebagai alat kekuasaan, khususnya untuk menekan kelompok kritis. Selain itu, harus ada upaya penuntasan kasus pelanggaran HAM berat,” tegas Ustadz Asep.
Selanjutnya adalah Menteri Kesehatan. Salah satu nikmat yang besar di sisi Allah Swt adalah nikmat diberikannya Kesehatan. Maka, kesehatan itu merupakan sesuatu yang fundamental. Wujudnya adalah bagaimana setiap warga negara itu berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik namun terjangkau, bahkan gratis.
“Maka Menteri Kesehatan harus berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan menjadi agen daripada para pengusaha, pengusaha, industri farmasi, dan lain sebagainya. Menteri Kesehatan juga tidak boleh menjadi agen asing untuk memudahkan masuknya para dokter asing, karena sebetulnya di dalam negeri sudah banyak dokter yang berkualitas,” ungkap Ustadz Asep.
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kementerian yang strategis dalam urusan keluarga, yaitu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Maka, API menasihatkan, sejatinya orang yang menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah perempuan-perempuan Indonesia yang punya rekam jejak tentang bagaimana dia sukses di keluarga, dalam mendampingi suaminya, dalam mendidik anak-anaknya, dalam berkontribusi di masyarakat.
“Bukan Perempuan-perempuan yang punya rekam jejak negatif dalam kehidupan keluarganya,” tukasnya.
Di samping itu juga, API Jabar mengatakan, mereka memberikan nasihat kepada presiden karena salah satu tujuan dari presiden adalah menjaga segenap tumpah darah Indonesia. “Maka, menjaga kedaulatan negara itu adalah sangat menjadi prioritas juga. Negara Indonesia harus terhindar dari intervensi asing dan aseng,” tegas Ustadz Asep.
API Jabar lantas berharap, para menteri yang dipilih adalah orang-orang yang berpihak kepada rakyat, bukan berpihak kepada oligarki. “Jangan sampai dengan dalih investasi tetapi mengorbankan kepentingan rakyat. Jangan sampai dengan dalih pembangunan tetapi menggusur rakyat yang merupakan warga negara Indonesia yang merupakan pribumi di negeri ini,” katanya.
Di samping itu juga, Bangsa Indonesia sebagaimana yang telah dirumuskan oleh the founding fathers punya politik luar negeri yang bebas aktif. Kita tidak pernah mentoleransi terhadap segala bentuk penjajahan di atas muka bumi.
“Oleh karena itu, maka kita harus proaktif untuk menjaga ketertiban dunia dan yang menjadi prioritas adalah kita terlibat untuk memastikan menjaga jangan sampai ada penjajahan di Palestina. Kita harus mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dari cengkeraman penjajah Zionis Israel,” tutur Ustadz Asep.
API Jabar pun berharap, nasihat tersebut dapat menjadi saran dan masukan untuk Presiden Terpilih guna menata Indonesia, yang harapannya, pada 2045 akan terwujud Indonesia Emas, Indonesia yang berkah. Aamiin.