Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia Terbentuk, Diketuai Fadzlan Garamatan

Bersama sejumlah lembaga mualaf, Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (LDK MUI) menginisiasi pembentukan Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia (ALAMI). Peluncuran ALAMI dilakukan berbarengan berlangsungnya Jambore Lembaga Mualaf Indonesia di Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu - Ahad, 2 – 3 November 2024. Acara pembukaan jambore dihadiri juga oleh Ketua MUI Pusat bidang pengkajian, penelitian, dan pengembangan, Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, MA. Hadir pula Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Berdasarkan hasil musyawarah peserta jambore pada Ahad (3/11/2024), Ustadz Abu Deedat Syihab ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas ALAMI dan Ustadz Fadzlan Garamatan sebagai Ketua Dewan Pengurus ALAMI. Periode kepengurusannya adalah tiga tahun.

Perwakilan 32 lembaga mualaf dari berbagai daerah hadir sebagai peserta jambore dan turut menginisiasi lahirnya ALAMI. Lembaga mualaf yang wakilnya hadir antara lain adalah Mualaf Center Indonesia (MCI), International Mualaf Center Masjid Agung Sunda Kelapa, Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa, Persaudaraan Al Ihsan Mualaf Indonesia (PAMI), Forum Mualaf Bogor, Yayasan Mualaf Ulur Tangan Bolaang Mongondow, Yayasan Rumah Singgah Mualaf, An Naba Center, Yayasan Pembina Muallaf (YPM) Attauhid, dan lain-lain.

Di kesempatan itu, Ketua Dewan Pengawas ALAMI, Ustadz Abu Deedat, mengatakan, ALAMI dibentuk untuk membangun sinergi antar lembaga mualaf. Sebagai asosiasi, ALAMI diharapkan dapat mengikat dan menyatukan langkah dalam membina umat. “Sehingga antar lembaga mualaf semakin solid. Mudah-mudahan dengan adanya asosiasi ini, lembaga-lembaga mualaf menjaga binaannya. Kemudian, data mualaf secara nasional akan terhimpun riil,” jelas Ustadz Abu Deedat yang kini juga menjabat Ketua LDK MUI Pusat itu.

Forum Pemuda Islam Jakarta Lakukan Audiensi dengan Wakil Ketua DPD RI
Forum Sinergi Pemuda Islam (FOSPI) Jakarta melakukan audiensi dengan Tamsil Linrung, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).

Sedangkan Ketua ALAMI, Ustadz Fadzlan Garamatan, mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya akan mengurus legalitas organisasi, yaitu berbentuk perkumpulan. “Selanjutnya, dalam waktu dekat kami akan menggelar raker dan menyusun kepengurusan,” ujar Ustaz Fadzlan.

Kata dai asal Fakfak, Papua Barat, itu, ALAMI akan bergerak cepat bersilaturahmi dengan pihak-pihak terkait, misalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan lembaga lainnya. Gerak selanjutnya, selain pembinaan, kesejahteraan mualaf akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dirancang dan diimplementasikan dengan aksi nyata. Sebab, ada banyak kasus mualaf yang terusir dari keluarganya setelah berislam dan tidak memiliki bekal ekonomi di saat seperti itu.

Kita berharap, orang-orang yang baru masuk Islam ini bisa segera mandiri secara ekonomi. Seperti Abu Bakar Shiddik, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Ibnu Mas'ud. Mereka ini adalah mualaf-mualaf tangguh, mandiri secara ekonomi,” tutur Ustaz Fadzlan yang dikenal sebagai dai yang telah mengislamkan ribuan mualaf di pedalaman Indonesia timur itu.