Badai Pengunduran Diri Massal Pejabat Intelijen Penjajah
Kamis, (12/09/2024) Komandan Unit Intelijen Penjajah Israel 8200, Yossi Sharel melaporkan pengunduran dirinya kepada Kepala Staf Angkatan Darat, Herzi Halevy. Pernyataannya menyusul kegagalan Intelijen pada peristiwa 7 Oktober 2023 lalu.
Sharel merupakan pejabat intelijen militer kedua yang mengundurkan diri sejak Peristiwa Thufan Al-Aqsa. Sebelumnya, Aharon Halivia mundur dari jabatannya pada April 2024.
“Sharel adalah pejabat senior kedua Dinas Intelijen yang mengundurkan diri dari jabatannya, setelah pengunduran diri Kepala Divisi Intelijen Angkatan Darat, Aharon Haliva,” demikian laporan dari Surat kabar Yedioth Ahronoth.
Sharel diangkat menjadi Komandan Unit Intelijen Penjajah Israel pada Februari 2021. Kegagalan Intelijen Penjajah dalam mengendus dan mengantisipasi “Badai Al-Aqsa” pada 7 Oktober lalu menyisakan kritik keras pada Dinas Intelijen Penjajah Israel, wabilkhusus kepada Komandan Dinas Intelijen, Sharel.
Di sisi lain, surat kabar Channel 12 milik Penjajah Israel menyatakan, kepala polisi di wilayah Tepi Barat, Uzi Levy, juga melaporkan kepada Komisaris Polisi, Danny Levy terkait keputusannya untuk mengundurkan diri setelah mengabdi selama 43 tahun. Namun, Channel 12 Israel itu tidak menjelaskan alasannya atas pengunduran diri tersebut.
Sejak peristiwa Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu, dukungan Amerika terhadap Serangan Penjajah Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 136.000 orang Palestina menjadi syahid dan terluka. Kebanyakan dari mereka anak-anak dan wanita. Lebih dari 10.000 orang hilang, infrastruktur hancur serta bayang-bayang kelaparan massal yang mematikan.
(Sumber: Al-Jazeera Mubasyir)