Berangkat ke Darul Ifta Mesir, 27 Asatidz PERSIS Ikuti Pelatihan Metodologi Fatwa
Sejumlah 27 orang asatidz dari Persatuan Islam (PERSIS) telah berangkat mengikuti pelatihan tentang Metodologi Fatwa di Darul Ifta, Mesir. Ketua Bidang Tarbiyyah PP PERSIS, Ustadz Tiar Anwar Bachtiar, menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya, Ahad (4/2/2024). Program pelatihan tentang Metodologi Fatwa itu akan berjalan selama satu bulan, sejak tanggal 1 hingga 28 Februari 2024.
Ustadz Tiar menyebut, kedua puluh tujuh asatidz tersebut berasal dari pesantren hingga perguruan tinggi PERSIS. Menurut dia, program pengiriman asatidz dalam pelatihan tersebut merupakan gagasan dari pengurus Bidang Tarbiyyah PP PERSIS. Kegiatan mereka di sana meliputi pelatihan metodologi hingga praktik pengambilan fatwa.
“Pelatihannya dijalankan selama satu bulan penuh, meliputi pelatihan metodologi fatwa dan praktik pengambilan fatwa,” kata Ustadz Tiar.
Tak hanya itu. Ustadz Tiar melanjutkan, di sana para asatidz itu juga akan mendapatkan pelatihan tambahan, yaitu penguatan keahlian dalam Bahasa Arab. Ini dalam rangka memantapkan kemampuan berbahasa Arab para asatidz.
Baca juga: Laznas Dewan Dakwah Berhasil Raih Sertifikat ISO 9001:2015 dari TUV NORD
Ustadz Tiar yang juga mantan Ketua Umum Pemuda PP PERSIS itu pun menjelaskan, Mereka yang mengikuti program itu merupakan para asatidz senior yang telah mahir dalam ilmu syariat berbahasa Arab. Adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas keilmuan para asatidz. “Mereka dikirim ke Darul Ifta, pertama, untuk mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan dalam bidang syariat. Terutama, secara khusus, mengenai metodologi fatwa,” jelas Ustadz Tiar.
Kedua, kata dia, untuk menganalisis perbandingan metodologi yang dipakai di Darul Ifta dengan yang biasa dipakai di PERSIS (Dewan Hisbah). Hal itu dilakukan untuk memperkaya perspektif dan kemampuan para asatidz dalam menganalisis persoalan diniyah (keagamaan).
Ketika menjalani program pengambilan fatwa di Darul Ifta itu, nanti para asatidz juga akan mengunjungi para masyayikh di sekitar Kairo. Itu dalam rangka juga mempelajari metode pengajaran para masyayikh.
“Selain yang formal, nanti juga diharapkan para pengajar dan pengelola pendidikan yang ikut dalam kegiatan ini sebagai peserta akan memiliki wawasan tentang bagaimana sistem pendidikan dijalankan di Mesir,” tuturnya.
Sejumlah pemateri yang mengisi program ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi. Di antaranya adalah para mufti di Darul Ifta bagian pendidikan & pelatihan, para pengajar di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif (untuk pelatihan Bahasa Arab), hingga para masyayikh talaqqi di Kairo.