Biadab! Penjajah Serang Konvoi Bantuan Kemanusiaan

Juru bicara Pemerintah Yordania, Mohammad Al-Momani, mengungkapkan bahwa pemukim ilegal penjajah Israel menyerang konvoi bantuan kemanusiaan yang tengah menuju Jalur Gaza pada Rabu, (07/08/2025).

“Konvoi yang terdiri dari 30 truk bantuan mengalami keterlambatan pengiriman,” tutur Al-Momani kepada Reuters.

Menurut Mantan Menteri Urusan Politik dan Parlemen Yordania itu, empat truk mengalami kerusakan material setelah diadang dan dilempari batu oleh para pemukim. Akibatnya, kaca depan pecah dan terjadi kerusakan lainnya. Ia menduga, peristiwa itu terjadi akibat ketidaktegasan pemerintah penjajah dalam mencegahnya.

Proyeksi Permukiman Baru

Di belahan tanah Palestina lainnya, Para pemukim penjajah Israel – dengan perlindungan dari pemerintahnya – mulai mendirikan pos permukiman baru di dekat makam Nabi Shalih, di sebelah timur Kota Idhna, Tepi Barat.

Menurut sumber lokal, para pemukim telah menempatkan bangunan portabel setelah melakukan pekerjaan penggalian dan perataan tanah di wilayah tersebut.

Kemenlu Sudan: UEA Danai Tentara Bayaran Kolombia untuk Bantai Warga Sipil
Pasukan gabungan yang setia kepada tentara nasional Sudan berhasil menahan serangan dan melumpuhkan sejumlah besar penyerang di Al-Fashir, ibu kota Darfur Utara. Di antara mereka, ditemukan lebih dari 80 tentara bayaran asal Kolombia, yang menurut laporan bertugas mengoperasikan drone.

Laporan Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman Otoritas Palestina, menyebutkan, para pemukim berusaha mendirikan 18 pos permukiman baru. Badan-badan perencanaan milik penjajah Israel sedang mengkaji 39 rencana tata ruang untuk kepentingan permukiman di wilayah Tepi Barat.

Ledakan Jumlah Permukiman Ilegal

Di dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan permukiman penjajah Israel mengalami percepatan signifikan. Terlebih selama pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Secara historis, sebelum tahun 1967, wilayah Tepi Barat sepenuhnya bebas dari permukiman penjajah Israel. Namun, saat Perjanjian Oslo ditandatangani pada tahun 1993, terdapat sekitar 150.000 pemukim ilegal yang tinggal di 144 pos permukiman di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza.

Kini, menurut laporan Palestina, hingga akhir tahun 2024, jumlah pemukim ilegal di Tepi Barat mencapai 770.000 orang, tersebar di lebih dari 180 permukiman dan 256 pos permukiman. Dari jumlah tersebut, 138 di antaranya merupakan permukiman berbasis peternakan dan pertanian.

(Diolah dari berbagai sumber)