Dari Workshop ke E-Book: “Night Owl” dan Perjalanan Kreatif Anak-Anak Jakarta Timur
Keceriaan dan antusiasme anak-anak memenuhi ruangan aula Perpustakaan Jakarta Timur pada Jumat (12/7/2024). Sebab, aula tersebut akan merekam salah satu momen paling bersejarah bagi mereka bersama tim Best2 Write. Ya, karena di hari itu Best2 Write akhirnya kembali menggelar acara launching buku terbaru mereka.
Tetapi, kali ini buku tim Best2 Write yang di-launching itu dalam bentuk e-book atau buku elektronik. E-book berjudul "Night Owl" itu merupakan hasil karya 25 anak terbaik dari 5 SD terpilih se-Jakarta Timur, yaitu SD Putra 1, SD Muhammadiyah 24 Rawamangun, SD Nizamia Andalusia, SD Islam Tugasku, dan SD Global Mandiri Jakarta.
E-book itu merupakan hasil dari program workshop bertajuk “Satu Buku, Satu Cerita” yang disingkat dengan “Saku Saci”. Berbeda dari program-program sebelumnya, program “Saku Saci” ini merupakan program kolaborasi antara tim Best2 Write, Penerbit Bestari, dan Perpustakaan Jakarta Timur. Program ini, selain melatih anak-anak untuk menulis dan menghasilkan karya, juga mengajak mereka untuk berdonasi buku. Jadi, setiap anak yang karyanya terpilih dalam e-book ini diajak untuk mendonasikan 1 buku dari koleksi yang mereka punya.
Launching buku tersebut terdiri dari serangkaian agenda. Sebelum penyerahan sertifikat kepada 25 penulis terpilih, acara diawali dengan 2 sesi talkshow yang dihadiri sejumlah pembicara. Talkshow sesi pertama diisi oleh Elmira Nidya, M.Hum selaku Founder dan Mentor; Dra. Rita Novita, M.Ikom selaku Kepala SDI Tugasku; dan Ratri Widyutmala, M.Pd.l selaku Wakil Kepala SD Global Mandiri Jakarta.
Sedangkan talkshow sesi kedua menampilkan Elmira Nidya; Gusmini Agus, S.Ag selaku Direktur Pemasaran Penerbit Bestari; dan Bapak Drs. H. Salamun, MM selaku mantan pengawas SD Wilayah Pulogadung. Selain itu, ada pula sesi sosialisasi lomba menulis untuk tingkat SD, SMP, dan SMA dari pihak Perpustakaan Jakarta Timur.
Baca juga: Lulusan Prodi Sejarah Mau Jadi Apa? (Sejarawan, Sastrawan, dan Karyawan)
Kak Lala — sapaan akrab Elmira Nidya — menjelaskan, buku-buku dari setiap anak yang karyanya terpilih dalam e-book ini nantinya akan didonasikan ke tujuh RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) yang ada di sekitar Jakarta Timur. Di antaranya yaitu RPTRA Bambu Petung, RPTRA Rusunami Beriman, RPTRA Jati Bersinar, RPTRA Kaca Piring, RPTRA Jatinegara, RPTRA Malakasari, RPTRA Pulo Gebang Permai.
Penyerahan buku donasi tersebut dilakukan secara resmi setelah acara launching e-book selesai. Dan untuk e-book “Night Owl” sendiri, nantinya bisa dibeli dan diakses melalui aplikasi Best2 Write yang sudah tersedia di Google PlayStore.
Seperti pada buku-buku antologi sebelumnya, judul “Night Owl” ini juga diambil dari salah satu dari 25 judul cerita yang ada di dalamnya. Kali ini, penulis yang judul ceritanya terpilih sebagai judul buku itu bernama Mazea Alfinzetha dari SD Nizamia Andalusia. Saat pertama kali mengikuti workshop “Saku Saci” dan menulis cerita “Night Owl”, ia masih duduk di bangku kelas VI. Kini, ia sudah menginjak kelas VII SMP.
Sebagai penutup di talkshow sesi kedua, Pak Salamun yang juga salah satu pioneer penggerak literasi di sekolah-sekolah SD binaannya, memberi sedikit nasihat dan motivasi kepada para penulis terpilih yang hadir saat itu. Ia menekankan agar mereka — dan kita semua — jangan takut memiliki mimpi yang besar. Termasuk mimpi untuk menjadi seorang penulis. Sebab, walau pun mimpi-mimpi yang kita punya mungkin belum bisa terwujud sekarang, tetapi jika lebih diniatkan dan lebih diusahakan, pasti suatu saat akan bisa terwujud.
“Apa yang kita dapatkan hari ini bermula dari sesuatu yang kita impikan beberapa tahun silam. Lebih baik bermimpi besar (walau pun mungkin mimpi tersebut terasa mustahil terwujud), daripada tidak punya cita-cita,” ujarnya.