Di Depan Kedubes AS, ARI-BP Serukan 5 Tuntutan

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar Aksi Solidaritas untuk Gaza pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Ribuan orang lebur dalam massa aksi yang digelar di depan kantor Kedubes (Kedutaan Besar) Amerika Serikat (AS) di Jakarta Pusat itu. Di dalam aksi solidaritas itu pula, massa aksi juga sempat melaksanakan Shalat Gaib dan mendoakan almarhum Ismail Haniyeh.

Sejumlah atribut dukungan terhadap Palestina terlihat di sepanjang aksi tersebut. Di antaranya adalah bendera Palestina, poster, kipas, poster Ismail Haniyeh, hingga baju bernuansa putih dan hitam.

Di kesempatan itu, massa ARI-BP menyerukan lima tuntutan. Berikut ini lima tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut:

  • Mengajak masyarakat dan dunia internasional agar lebih peduli terhadap warga Gaza dan Palestina yang ditahan Israel, serta agar lebih aktif mengultimatum Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina.
  • Menuntut dihentikannya genosida terhadap Gaza, serta dibukanya blokade terhadap Jalur Gaza secara permanen.
  • Mengecam pembunuhan terhadap para pemimpin Gaza dan Palestina oleh Israel, terutama pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, mantan Perdana Menteri Palestina, pada 31 Juli 2024 di Teheran, Iran.
Mewakili Bangsa Indonesia, JK dan Din Syamsuddin Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh di Doha
Menurut Din Syamsuddin, kehadiran Jusuf Kalla di momen itu juga menanamkan harapan bagi Indonesia untuk menjadi penengah bagi konflik di dunia.
  • Menyerukan dunia internasional agar mendesak Israel mematuhi fatwa hukum ICJ untuk mengakhiri pendudukannya yang ilegal dan segera hengkang dari tanah Palestina, melakukan ganti rugi terhadap para korban penjajahan dari pihak Palestina, termasuk mengembalikan tanah-tanah yang diambil sejak 1967 serta memperbolehkan seluruh warga Palestina yang diusir dari rumahnya untuk kembali.
  • Kami menyerukan Indonesia dan juga seluruh negara-negara anggota OKI, agar segera mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel.

Saat ditemui awak media termasuk Sabili.id di tengah berlangsungnya aksi, Ketua Pelaksana Aksi Solidaritas untuk Gaza, Muhammad Zaitun Rasmin, mengatakan, setelah ini masih ada aksi susulan yang mereka siapkan. Menurut Ustadz Zaitun Rasmin, mereka berencana untuk menggelar aksi lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih besar pada 18 Agustus mendatang.

Aksi lanjutan tanggal 18 Agustus, insya Allah Hari Konstitusi Indonesia 18 Agustus, kita rencanakan aksi, karena Indonesia sesungguhnya berutang budi kepada Palestina, karena Palestina (adalah negara) yang pertama mengakui (kedaulatan Indonesia), bahkan sebelumnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Ustadz Zaitun Rasmin mengatakan, aksi lanjutan itu akan digelar dengan tagline ‘Bersatu untuk Palestina dan Kemanusiaan’. Ia berharap aksi tersebut akan diikuti lebih banyak massa. Partai politik hingga capres pada Pilpres 2024 pun diharapkan dapat mengikuti aksi tersebut.

Maka kita rencanakan tanggal 18 dan insya Allah (massa akan) lebih besar dan diharapkan melibatkan seluruh komponen bangsa, termasuk partai-partai politik. Kita berharap semua capres pada Pilpres 2024 juga bisa hadir. Sehingga, kita ingin ini dengan tagline ‘Bersatu untuk Palestina dan Kemanusiaan’. Itu insya Allah dan memang kita tidak boleh berhenti karena pembantaian masih terus berlangsung,” tutur Ustadz Zaitun Rasmin.