Di Kajian SKY NIGHT RISKA Menteng, Ustadz Salim A Fillah Hadirkan Motivasi Baru Makin Semangat Ibadah

Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) Menteng kembali mengadakan kajian SKY NIGHT (Sunda Kelapa Youth Night) pada Ahad (23/3/2025). Kali ini, kegiatan untuk menambah ilmu itu menghadirkan Ustadz Salim A Fillah. Lewat kajian berjudul “Aku, Kamu, dan Seribu Bulan”, Ustadz Salim A Fillah mengajak jamaah yang hadir di kajian itu untuk mengisi waktu di sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan kualitas ibadah yang paling baik.

Penceramah asal Yogyakarta itu membuka kajian dengan mengutip cerita Sayyidina Anas bin Malik. “Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mengikat sarungnya dan membangunkan keluarganya, bertekun-tekun dengan i'tikaf-nya di masjid, memaksimalkan ibadahnya, dan tidak keluar dari masjid kecuali untuk urusan yang darurat. Sampai-sampai, ibunda Aisyah menceritakan, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam memenuhi segala kebutuhannya di masjid, tetapi  tetap menjaga keharmonisan dengan istrinya,” tuturnya.

Ustadz Salim A Fillah lantas menceritakan, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam mulai menerima wahyu melalui Malaikat Jibril ketika beliau menginjak usia 40 tahun saat 17 Ramadhan. Surat Al-Alaq ayat 1-5 turun di Gua Hira, Jabal Nur, ketika Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam melaksanakan tahanus (menyepi dan merenung) selama bulan Ramadhan di tahun tersebut. Keutamaan malam turunnya Al Qur’an adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

“Lebih baik dari seribu bulan itu tidak ada batas waktu maksimalnya. Berarti, orang yang meraih lailatul qadar bisa berbeda-beda tingkat lebih baiknya dari seribu bulan itu. Ada yang seribu bulan lebih 1 detik, lebih 1 bulan, lebih 100 bulan, dan seterusnya, sehingga tidak ada batas waktu atasnya atau tak terhingga di sisi Allah,” kata Ustadz Salim A Fillah.

Ia mengatakan, manusia dapat melakukan dua cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pertama, manusia dapat dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika memiliki dosa.

“Dosa menjadi cara cepat mendekatkan diri,” ungkap Ustadz Salim A Fillah. “Jika tidak sanggup berlomba-lomba dengan orang saleh dalam amal ibadahnya, maka saingilah para pendosa dan istighfarnya,” tambahnya.

Kedua, manusia menjalin kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan cara memanjatkan doa. Namun, tata cara berdoa juga perlu diperhatikan.

“Doa yang dilakukan manusia harus sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah,” ujar Ustadz Salim A Fillah. 

Ia mengungkapkan, manusia lebih sering tidak menikmati proses saat berdoa. “Manusia sering buru-buru kepada hal-hal yang terkabulkan bukan kepada menikmati proses berbincang mesra dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya. 

Kajian yang dihadiri oleh remaja hingga orang tua itu kemudian berlanjut ke sesi tanya-jawab interaktif dengan jamaah. Di kesempatan itu, Ustadz Salim A Fillah menjawab pertanyaan terkait istiqamah dalam menjalani ibadah pasca bulan Ramadhan.

“Pertama, kita harus beresin fardhu. Kita harus menjalankan fardhu jadi nyaman, nikmat, dan ringan. Kedua, tambahin 1 sunnah. Ketiga, nambah 1 lagi, dan seterusnya. Keempat, simpan 1 amalan rahasia. Ini yang tahu hanya kita dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ungkapnya. 

Jamaah terlihat mengikuti kajian dengan baik. Salah satunya adalah jamaah akhwat, Finda, 27 tahun. Ia menyebut, pembahasan tentang istiqamah menjadi pesan yang menyentuh dari kajian “Aku, Kamu, dan Seribu Bulan”itu. Maka, ia pun berharap, kajian SKY NIGHT dapat berkelanjutan karena menarik perhatian anak muda. 

Finda melanjutkan, dirinya sudah sering mengikuti kajian Ustadz Salim A Fillah. “Sudah pernah baca buku karya beliau. Selalu suka penyampaiannya. Nancep ke hati,” ungkapnya. 

Di saat itu pula, RISKA Menteng mengumumkan akan ada Penerimaan Anggota Baru pada 20 April 2025. Tentang hal ini, informasi selanjutnya dapat akses melalui Instagram @riskamenteng.