Di Tengah Perang Palestina, Beberapa Negara Masih Mendanai UNRWA
Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, di minggu ini mengunjungi Irlandia menyusul keputusan negara tersebut menjanjikan 20 juta euro (337 milyar Rupiah) untuk mendukung badan yang sedang terkena krisis itu.
UNRWA adalah badan dunia yang menyediakan layanan kesehatan, Pendidikan, dan layanan penting lainnya bagi rakyat Palestina. Bulan lalu, UNRWA dituduh memiliki hubungan dengan serangan Hamas ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Hal itu memicu lebih dari 10 negara donor, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, dan Kanada, menangguhkan dukungan keuangannya. Pendanaan dari negara-negara itu merupakan yang terbesar dari seluruh pendanaan yang diterima UNRWA.
“Diputuskan dengan cara ini berarti badan tersebut akan kehabisan uang dalam beberapa minggu ke depan,” kata Philippe Lazzarini seperti dilansir dari laman Al Jazeera.
Namun, Irlandia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap teguh. “Di Gaza, kami menjadi saksi bencana kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheál Martin pada hari Kamis (15/2/2024).
“Masyarakat sangat membutuhkan perbekalan yang paling mendasar untuk menyelamatkan nyawa, makanan, air, dan tempat tinggal. Di dalam kondisi yang kini semakin hari semakin terbatas, dan menghadapi kemungkinan eskalasi militer penjajah Israel yang terus berlanjut. UNRWA adalah tulang punggung respons kemanusiaan, maka hal ini menjadi sangat membutuhkan dukungan dari semua negara anggota PBB,” tambahnya.
Baca juga: Netanyahu Abaikan Tekanan Internasional terhadap Serangannya ke Wilayah Palestina
Mengapa UNRWA Begitu Penting?
UNRWA didirikan pada tahun 1949 setelah berdirinya Negara Israel. Melansir dari laman Al Jazeera, Kira-kira tanggal 29 November 1947, ketika Majelis Umum PBB memutuskan untuk membagi Mandat Inggris atas Palestina menjadi satu negara Yahudi dan satu negara Arab, dan berdirinya Israel pada tanggal 14 Mei tahun berikutnya. Dengan berdirinya negara tersebut, pasukan bersenjata penjajah Israel telah melakukan pembersihan etnis terhadap ribuan rakyat Palestina, dan mengeluarkannya dari rumah mereka.
Pengosongan warga Palestina dari rumah dan tanah mereka terus berlanjut, bahkan setelah tentara dari negara-negara Arab di sekitarnya menyerbu Israel pada tanggal 15 Mei 1948. Dan pada paruh pertama tahun 1949, setidaknya 750.000 warga Palestina telah diusir secara paksa atau melarikan diri dari tanah air mereka.
Dari sisa-sisa peristiwa yang disebut oleh masyarakat Palestina sebagai Nakba (“malapetaka”) itu, lahirlah UNRWA, yang beroperasi tidak hanya di wilayah Palestina yang dijajah Israel, namun juga di Yordania, Lebanon, dan Suriah, tempat di mana pengungsi Palestina yang saat ini berjumlah jutaan.
Seberapa Besar Krisis yang Dihadapi UNRWA dan Apa Alasannya?
Penjajah Israel, yang telah membunuh hampir 30.000 warga Palestina di Jalur Gaza dengan sepihak telah menuduh bahwa 12 staf UNRWA dari 13.000 pekerja UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan Hamas, dimana sampai hari ini telah menewaskan 1.139 warga Israel.
Tuduhan Israel yang dikumpulkan dalam dokumen enam halaman, sudah cukup bagi negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Eropa untuk menghentikan sementara kontribusi mereka kepada UNRWA. Kontribusi tersebut dilakukan mulai tahun 2022 dengan masing-masing bernilai $343,9 juta, $202,1 juta, dan $114,2 juta.
Negara Mana Saja yang Menangguhkan Pendanaan?
Keputusan AS, Jerman, dan Uni Eropa untuk menangguhkan donasi merupakan pukulan telak bagi badan PBB yang sudah berusia hampir 75 tahun itu. Sebab, mereka sebagai tiga negara pemberi dana terbesar untuk anggaran UNRWA sebesar $1,17 miliar pada tahun 2022.
Baca juga: Tak Terduga! Seribu Anjing Liar Menyusup ke Israel dan Serang Tentara
Penulis “The Ethnic Cleansing of Palestine”, Ilan Pappé, mengeluarkan kritik tajam terhadap negara-negara yang memilih untuk menunda pendanaannya. Ia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ini adalah “Negara Utara yang secara membabi buta mengikuti isyarat Israel mengenai UNRWA”.
Inilah daftar lengkap negara-negara yang menangguhkan pendanaan untuk UNRWA: Australia, Austria, Kanada, Estonia, Finlandia, Jerman, Islandia, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Belanda, Selandia Baru, Rumania, Swedia, Swiss, Britania Raya, Amerika Serikat.
Negara Mana yang Terus Mendukung UNRWA?
Beberapa negara yang masih terus mendukung UNRWA antara lain Belgia, Norwegia, Arab Saudi, Spanyol, Turki, dan Irlandia. Hingga hari ini, mereka telah memutuskan untuk terus mendukung UNRWA.
Pada tanggal 1 Februari 2024, Wakil Perdana Menteri Belgia, Petra De Sutter, yang negaranya memberikan dana sebesar $12,6 juta kepada UNRWA pada tahun 2022, menulis di platform X, “Belgia akan terus mendanai UNRWA. Badan ini tidak tergantikan dalam memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak dan penting di Gaza.”
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemerintah Dunia pada hari Selasa (13/2/2024) di Dubai mengatakan, “Sungguh menyedihkan bagi kami melihat serangan terhadap staf badan PBB Palestina dan kami harus memperluas dukungan kami.”
Sehari sebelum Lazzarini mendapatkan dana untuk UNRWA dari pemerintah Irlandia, perdana menteri negara itu, Leo Varadkar, menyimpulkan perasaan pemerintahnya terhadap perang Israel di Gaza.
“Sangat, sangat jelas bagi saya… Bahwa Israel tidak mendengarkan negara mana pun di dunia, saya bahkan tidak berpikir mereka mendengarkan Amerika lagi,” katanya kepada parlemen Irlandia pada hari Selasa (13/2/2024).
Ia juga menegaskan bahwa, “Mereka dibutakan oleh amarah,” tambahnya.