Dialog Nasional dan Buka Puasa Bersama Baitul Maqdis Institut: Perkuat Solidaritas untuk Palestina

Sejumlah tokoh penting hadir dalam Dialog Nasional yang digelar Baitul Maqdis Institut (BMI) guna membahas perkembangan terbaru di Palestina. Di antaranya adalah Ustadz Fahmi Salim (Direktur BMI); Anis Matta, Lc (Wakil Menteri Luar Negeri RI); KH Nonop Hanafi; serta sejumlah tokoh aktivis perjuangan Palestina. BMI mengadakan Dialog Nasional yang merupakan bagian dari rangkaian acara Buka Puasa Bersama itu pada Selasa (25/3/2024) di Restoran Sentral Al Jazeera, Jakarta.

Di kesempatan itu, Anis Matta mengungkap, saat ini sedang dilakukan penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang melibatkan berbagai lembaga kemanusiaan. "Kita menargetkan, insya Allah, bisa menggalang dana sebesar 200 juta dolar untuk saudara-saudara kita di sana," tuturnya.

Evolusi Narasi Perjuangan Palestina

Lebih lanjut, Anis Matta menjelaskan bahwa narasi tentang perjuangan Palestina telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, konflik ini didominasi oleh narasi etnis yang menggambarkan perang sebagai pertarungan antara Arab dengan Israel. Bahkan, pada tahun 1967, upaya untuk melokalisasi konflik hanya pada Palestina dan Israel semakin mengisolasi perjuangan rakyat Palestina.

Memasuki tahun 1990-an, narasi perjuangan mengalami pergeseran dari sekadar konflik etnis menjadi perjuangan agama. "Ketika kita berbicara Palestina, kita tidak lagi melihatnya hanya sebagai perjuangan orang Arab, tetapi sebagai perjuangan seluruh kaum Muslimin. Palestina adalah wakaf bagi kaum Muslimin, Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam dan tempat mi’raj Rasulullah saw," jelasnya.

Kegiatan Kemanusiaan Safari Ramadhan MUI dan BAZNAS Resmi Ditutup
MUI bekerja sama dengan BAZNAS, kemarin secara resmi menutup kegiatan kemanusiaan “Safari Ramadhan: Membasuh Luka Palestina 2025”. Acara penutupan kegiatan tersebut digelar di Gedung MUI Pusat, Jakarta.

Namun, dalam satu setengah tahun terakhir, narasi itu kembali mengalami lompatan besar. Isu Palestina kini tidak lagi hanya menjadi permasalahan umat Islam, tetapi telah berkembang menjadi isu kemanusiaan. "Setelah dunia menyaksikan genosida yang terjadi, orang-orang di seluruh dunia mulai percaya bahwa masalah Palestina bukan hanya masalah orang Arab atau Islam, tetapi menjadi persoalan kemanusiaan global," tambahnya.

Palestina dalam Konstelasi Politik Dunia

Perubahan narasi ini berdampak luas terhadap konstelasi politik global. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina semakin meluas dan melibatkan banyak bangsa di luar dunia Islam. Bahkan, dalam satu tahun terakhir, isu Palestina menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pemilu di Eropa dan Amerika Serikat.

"Tidak ada pemilu di Eropa yang tidak dipengaruhi oleh isu Palestina. Ini menunjukkan bahwa perjuangan Palestina kini menjadi momentum yang menentukan dalam politik global," ujarnya.

Komitmen Indonesia terhadap Kemerdekaan Palestina

Di dalam kesempatan tersebut, Anis Matta juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menempatkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai salah satu prioritas utama. "Pak Prabowo dalam pidatonya saat pelantikan telah menetapkan agenda dukungan terhadap Palestina sebagai prioritas, karena ini merupakan amanah konstitusi, kewajiban agama, sekaligus darurat kemanusiaan," tegasnya.

Dengan adanya perubahan narasi dari persoalan etnis ke agama dan kini menjadi isu kemanusiaan, perjuangan rakyat Palestina mendapatkan dukungan yang semakin luas. Dialog Nasional ini menjadi momentum untuk memerkuat solidaritas dan aksi nyata dalam mendukung kemerdekaan Palestina di tingkat nasional maupun internasional.