Diaspora Indonesia di Turki Adakan Diskusi tentang Palestina Bersama Bang Onim
Diaspora dari berbagai organisasi pelajar dan masyarakat Indonesia di Turki berdiskusi hangat terkait isu terkini Palestina bersama Bang Onim, di taman Masjid Agung Hagia Sopia, Istanbul, Turki, Jumat (2/8/2024). Selama beberapa hari, Bang Onim akan berada di Turki. Kehadiran Bang Onim di Turki selama beberapa hari itu menjadi kesempatan bagi diaspora Indonesia di Turki untuk bertemu langsung dan menggali informasi dari WNI yang berkeluarga dengan orang Palestina dan sudah tinggal di Palestina selama 14 tahun.
Perjalanan ke Turki kali ini adalah perjalanan Bang Onim yang kedua, setelah sebelumnya pernah ke Turki untuk misi Gaza Freedom Filotilla pada tahun 2010. Di dalam pembukaan diskusi Jumat itu, Bang Onim menyatakan, pentingnya Palestina bagi umat Islam adalah merupakan bagian dari Akidah/Kepercayaan. Bagi umat manusia juga penting, karena di sana selain agama Islam ada juga agama lainnya. Namun, sejak 75 tahun lalu sampai saat ini masyarakat Palestina masih berada di bawah penjajahan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Palestine Humanity Gathering, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Turki, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Istanbul, Ikatan Keluarga Pondok Moderen (IKPM) Turki, Madrasah Fatih, Rumeli Education Center, dan beberapa aktivis kemanusiaan di Istanbul.
Bang Onim menyampaikan tiga hal yang menjadi alasan bagi kita mengapa harus membela Palestina. Pertama, Palestina adalah berkaitan dengan Akidah/Kepercayaan umat Islam. Di sana ada Masjidil Aqsa, tempat isra’ mi’raj, tanah suci, dan negeri para nabi. Jadi wajib bagi kita sebagai seorang muslim untuk membela, membantu, dan menyongsong kemerdekaan Palestina.
Kedua, bagi masyarakat umum Palestina adalah amanah konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia di pembukaan Undang-Undang Dasar. Kita tidak memandang apa agama dan kepercayaannya, melainkan ini adalah amanah yang harus ditunaikan untuk melawan penjajahan dan mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Ketiga, isu Palestina berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia yang sudah 79 tahun dahulu didukung oleh rakyat Palestina. Maka, ini menjadi hutang budi rakyat Indonesia terhadap Palestina dengan mengantarkan rakyat Palestina kepada kemerdekaan mereka.
Bang Onim menyebut, bagi kita terutama peran terpenting dan utama adalah untuk mengedukasi seluruh umat Muslim dan manusia yang ada. Tanpa melakukan edukasi, kontribusi yang kita berikan dan semangat yang kita miliki untuk pembelaan terhadap saudara kita di Palestina hanya akan menjadi musiman. Umat Islam utamanya harus mendapatkan edukasi tentang Palestina, terkait apa yang terjadi di sana dan bagaimana sikap kita seharusnya dalam membela.
“Setiap kami keliling ke berbagai kota dan negara, kami mengedepankan yang namanya edukasi. Memberikan pemahaman tentang sejarah Palestina, keutamaan Baitul Maqdis, dan sebagainya,” tutur Bang Onim.
“Terus kirimkan doa untuk rakyat Palestina, karena itu adalah hal yang pasti bisa dilakukan semua orang,” tambahnya.
Bang Onim berharap agar perang yang sudah berlangsung selama 300 hari ini segera berakhir, terwujudnya kedamaian yang abadi, dan dapat kembali masuk ke dalam Gaza dalam waktu dekat agar bisa berkontribusi langsung di sana.
Diskusi yang berlangsung sekitar dua jam itu pun semakin hangat di sesi akhir. Sesi tanya jawab. Para peserta antusias mengikuti sesi itu.
“Alhamdulillah, diaspora Indonesia di Turki cukup peduli terhadap Palestina. Terlihat dari acara Palestine Humanity Gathering yang diselenggarakan atas kolaborasi banyak organisasi di bulan Maret lalu,” ucap Diaspora Indonesia di Istanbul, Ridwan, kepada Bang Onim.