Din Syamsuddin Serukan Masyarakat Tak Mudah Terpengaruh Kelompok Kepentingan
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Prof. Dr. M. Din Syamsuddin menyatakan keprihatinan terhadap perkembangan sosial dan politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia, perkembangan kehidupan bangsa dan negara mengarah ke kekacauan politik yang dapat membawa malapetaka nasional. Din Syamsuddin menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya yang diterima Redaksi Sabili.id pagi hari ini.
"Dengan kekacauan politik tersebut, sangat patut diduga ada pihak yang ingin menjatuhkan Presiden Prabowo Subianto dan menggantikannya. Kelompok ini sengaja melakukan pembusukan politik dari dalam, dan menimbulkan serta memanfaatkan kekecewaan rakyat terhadap DPR/DPRD, Pemda, bahkan Polri. Mereka membuat kebijakan dan tindakan yang mengecewakan agar rakyat marah. Besar kemungkinan, pihak ini didukung oleh para oligarki ekonomi dan koruptor kelas kakap yang merasa terganggu," tuturnya.
Menyikapi kemungkinan adanya pihak yang sengaja memanfaatkan kekecewaan rakyat untuk kepentingan politik tertentu tersebut, Mantan Ketua Umum MUI Pusat itu lantas menyerukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh kelompok kepentingan itu. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap bersikap loyal-kritis terhadap pemerintah.
"Oleh karena itu, saya menyerukan kepada rakyat cinta damai dan keadilan, khususnya mahasiswa dan umat beragama, agar tidak mudah terpengaruh apalagi ditunggangi oleh kelompok kepentingan itu, namun tetap bersikap loyal-kritis terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," kata Din Syamsuddin.
Selain itu, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut meminta Presiden Prabowo Subianto agar segera membuat keputusan terbaik untuk mengatasi keadaan. Termasuk berani mengganti para pejabat yang tidak menunjukkan sikap pro rakyat. Baik di dalam kabinet maupun di lingkungan TNI dan Polri.
"Kepada Presiden Prabowo Subianto, diminta agar bersikap decisive, bertindak berani, cepat dan tegas mengatasi keadaan," pinta Din Syamsuddin.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu pun meminta Angkatan Muda Umat Islam dan umat agama lain, laskar, dan penegak amar makruf nahyi munkar agar bersabar menahan diri, dan jangan menari dengan irama gendang pihak lain.
"Kepada Angkatan Muda Umat Islam (dan umat agama lain), laskar, dan penegak amar makruf nahyi munkar agar bersabar menahan diri, dan jangan bermain di gendang pihak lain. Galang kebersamaan dengan Prajurit TNI dan Polri yang Pancasilais. Kita mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk berani menyelamatkan bangsa dan negara. Saatnya beliau menyatakan ucapannya sendiri, 'Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi?'. Kata saya, 'Cepat akan selamat, lambat bawa mudarat'," tutupnya.