FLP Safari Literasi di Madura
Kurangnya buku bacaan menjadi salah satu penyebab rendahnya literasi masyarakat Indonesia. Menurut kajian yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional, rasio buku dengan penduduk di Indonesia 1:90. Artinya, satu buku ditunggu oleh 90 orang. Rasio ini sangat jauh dari standar UNESCO yang idealnya tiap orang membaca tiga buku per tahun.
Data ini mendorong Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Jawa Timur, Muchlisin BK, berkeliling ke pesantren-pesantren di Madura, memberikan pelatihan menulis. Ia berharap, dengan bertambahnya penulis yang menerbitkan karyanya, rasio buku bacaan membaik dan literasi masyarakat meningkat.
“Banyak penelitian yang membuktikan bahwa menulis dapat meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan tekanan mental. Ketika seseorang menyelesaikan karyanya, ada kepuasan tersendiri karena ia telah membuktikan bahwa hidupnya bermakna dan bermanfaat bagi sesama,” kata Muchlisin di Aula Ponpes Nurul Islam Semar Putri, Waru, Pamekasan, Selasa malam, 21 Februari 2023.
Dalam rangka Safari literasi sekaligus merayakan milad ke-26 FLP. Di depan ratusan santriwati Pondok Pesantren Nurul Islam Semar Ragang, Waru, Pamekasan, penulis enam buku solo dan lebih dari 1.000 artikel ini menjelaskan bahwa menulis memiliki banyak manfaat. Mulai dari kesehatan mental hingga kesehatan finansial.
Selain ke Ponpes Nurul Islam, Muchlisin juga berbagi kiat menulis di Ponpes Banyuanyar dan di Puncak Ratu yang dihadiri santri berbagai ponpes termasuk Ponpes Al-Mujtama. Safari literasi tersebut sekaligus dalam rangka merayakan milad ke-26 FLP.