Garuda Biru, Era Baru Gerakan Massal

Dua puluh lima tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Mei 1998, sejarah mencatat tumbangnya rezim Orde Baru yang bertahan selama 32 tahun di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Saat itu, masyarakat mulai dari kalangan elite, menengah, hingga akademisi, bergerak menyuarakan keresahan yang sama. Hal itu tak dapat dilepaskan dari peran mahasiswa yang mengobarkan aksi masif bersama masyarakat di berbagai daerah, memadukan suara untuk menuntut lengsernya Soeharto.

Saat itu, mahasiswa tak hanya menyumbangkan semangat juang, peluh, dan suara saja, namun ada darah bertumpah yang harus mereka bayar. Banyak sekali tragedi yang tak bisa lepas dari sejarah. Penembakan mahasiswa Trisakti, tragedi Semanggi I dan II, yang hingga saat ini belum selesai walau telah 25 tahun reformasi.

Kini, seperempat abad sudah reformasi bergulir. Semangat juang mahasiswa masih tampak menyala. Kendati, kini pola gerakan mereka semakin berwarna, seiring dengan perubahan zaman, perkembangan teknologi, maupun isu-isu yang dihadapi. Mahasiswa tidak perlu menyebar pamflet-pamflet propaganda di jalanan atau ke rumah-rumah seperti di tahun 1998. Kini cukup dengan membuat postingan di media sosial, hal itu akan menyebar secara massif ke masyarakat luas.

Asal Usul Gambar Garuda Biru Peringatan Darurat yang Viral di Media Massa

Beberapa hari lalu, berbagai platform media sosial dipenuhi dengan postingan bertuliskan “Peringatan Darurat” dengan logo Burung Garuda berlatar belakang biru. Poster ini di-repost jutaan kali oleh banyak orang, mulai dari masyarakat, mahasiswa, hingga tokoh publik.

Sekitar pukul 03.00 WIB, 21 Agustus 2024, ada cuitan dengan nada canda tentang pendudukan kantor-kantor pemerintahan oleh militer. Hal ini dibalas oleh akun @BudiBukanIntel dengan unggahan Garuda Biru Peringatan Darurat sekitar pukul 08.00 WIB di hari yang sama. Hal ini divalidasi oleh analisis Drone Emprit yang mengatakan bahwa Gambar Garuda Biru Peringatan Darurat menjadi viral pada 21 Agustus 2024 pukul 14.00 WIB, diunggah oleh akun-akun besar, semisal Mata Najwa, @ivooxid, @projectm_org, hingga beberapa Komika seperti Pandji Pragiwaksono, Mamat Alkatiri, Bintang Emon, Arie Kriting, Abdel, hingga Raditya Dika, dengan lambang Garuda (Indonesia) dan Darurat (Demokrasi, politik, hukum, HAM, dan masalah lainnya).

Tunda Sidang Pleno, DPR Lemparkan Bola ke KPU
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, sendiri telah menyatakan pihaknya ikut putusan MK berkaitan dengan perubahan aturan dalam UU Pilkada.

Di dalam hal ini, lambang Garuda Biru Peringatan Darurat menjadi booming hanya dalam beberapa jam dimulai dari tanggal 21 Agustus 2024 hingga saat ini masih menjadi isu hangat yang terus diperbincangkan. Postingan ini bertajuk pada #KawalPutusanMK, hal ini membuat masyarakat menyuarakan massa untuk melakukan persiapan demonstrasi bergerak menuju Senayan dan peringatan darurat saat DPR membahas RUU Pilkada. Sentimen publik terhadap logo Garuda Biru Peringatan Darurat ini sambutan positif dari masyarakat Indonesia sebanyak 86% yang membuat seruan aksi Kawal Putusan MK semakin gencar, mendesak DPR untuk menyetujui putusan MK serta apresiasi terhadap seluruh demonstran serta masyarakat yang turut menyuarakan kegelisahannya terhadap apa yang sedang terjadi di bumi pertiwi.

Selain berbagai dinamika demo di sejumlah tempat, publik juga melakukan konsolidasi dan saling menguatkan untuk mengawal putusan MK. DPR, Istana, dan keluarga Jokowi menjadi sorotan utama publik dalam isu ini. DPR dan Istana dinilai tidak lebih dari alat untuk melanggengkan kekuasaan keluarga Jokowi.

Apakah Garuda Biru Peringatan Darurat ada kaitannya dengan Peristiwa ORBA?

Peringatan Darurat Garuda Biru sebenarnya adalah tayangan lama yang pernah disiarkan pada 24 Oktober 1991 atau pada masa Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto. Tayangan tersebut berisi imbauan dari pemerintah lantaran adanya dugaan anomali misterius yang mengancam masyarakat. Warga diminta untuk tidak keluar rumah demi keselamatan. Dengan suara penyiar televisi yang khas pada era itu, video tersebut menampilkan tulisan peringatan darurat dengan kode “IND-7-1/ANM-021”. Potongan Peringatan Darurat Garuda Biru kemudian diunggah lagi oleh akun YouTube EAS Indonesia Concept yang dirilis pada 22 Oktober 2022. EAS sendiri adalah singkatan dari Emergency Alert System.

Berikut ini selengkapnya isi “Peringatan Darurat” yang disalin dari unggahan channel YouTube EAS Indonesia Concept pada 24 Oktober 2022 beserta video kontennya:

PERINGATAN DARURAT

Kode IND-7-1/ANM-021
Peringatan Hingga 24/10/1991

Peringatan darurat kepada warga sipil terhadap aktivitas anomali yang baru saja dideteksi oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

INFORMASI DARI PEMERINTAH
ANM-021
"MESEM"

Entitas-021 tidak mempunyai rambut, hidung, dan mulut. Mempunyai badan manusia. Entitas hanya memiliki mata yang tertutup. Entitas dapat menirukan suara makhluk hidup di sekitar. Entitas dapat membunuh dengan cara mengambil kepala korban. Warga dihimbau untuk tetap berada di rumah.

TINGKATAN BAHAYA
PROSEDUR PREVENTIF
PROTOKOL KARANTINA WISMA