Geger! Yair Netanyahu Diburu Polisi karena Skandal Besar

Kepolisian Israel tengah membidik Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dalam penyelidikan kasus penyalahgunaan paspor diplomatik. Menurut laporan Channel 12 Israel, pihak keamanan telah mengirimkan surat panggilan kepada Yair untuk menjalani pemeriksaan terkait keterlibatan dia dalam dugaan pemberian paspor diplomatik secara ilegal kepada sejumlah individu yang tidak memenuhi syarat — termasuk dirinya sendiri.

Paspor diplomatik seharusnya hanya diterbitkan bagi pejabat yang menjalankan tugas diplomatik resmi. Namun, dalam kasus ini, diduga kuat Kementerian Luar Negeri Israel telah menyalahgunakan wewenang dengan menerbitkan dokumen tersebut untuk orang-orang yang bukan diplomat. Paspor itu bukan hanya simbol status, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan, semisal bebas visa, bebas pajak, serta kemudahan dalam proses pemeriksaan keamanan di berbagai negara.

Yair Netanyahu, yang bukan pejabat negara maupun diplomat, termasuk dalam daftar penerima paspor tersebut. Maka, muncul dugaan kuat bahwa ia memeroleh fasilitas ini melalui jalur politik dalam lingkaran Partai Likud, partai yang dipimpin oleh ayahnya sendiri.

Bikin Penjajah Rugi Jutaan Dolar, Organisasi Ini Malah Jadi Buronan Pemerintah Inggris!
Pemerintah Inggris sedang pertimbangkan untuk melabeli kelompok aktivis “Palestine Action” sebagai organisasi teroris. Rencana itu memunculkan gelombang penolakan dari masyarakat sipil dan kalangan hukum. Gerakan itu pun menegaskan bahwa anggotanya bukan kriminal atau ekstremis.

Skandal tersebut menambah panjang daftar persoalan hukum yang membelit keluarga Netanyahu. Benjamin Netanyahu sendiri saat ini sedang diadili atas sejumlah kasus korupsi, termasuk suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Sementara itu, istrinya, Sara Netanyahu, juga tengah menghadapi tuduhan menerima hadiah mewah yang nilai totalnya melebihi 260.000 dolar AS.

Belum ada pernyataan resmi dari keluarga Netanyahu mengenai kasus paspor diplomatik tersebut. Namun, tekanan publik dan media semakin meningkat, mendorong aparat penegak hukum untuk membuka penyelidikan menyeluruh terhadap praktik-praktik istimewa yang dinilai merusak kepercayaan terhadap institusi negara.

Kasus ini juga menyoroti potensi penyalahgunaan fasilitas negara oleh elit politik, serta memerkuat kritik terhadap budaya impunitas di kalangan pejabat tinggi Israel.