Gelar Mukernas, MUI Perkokoh Peran Khadimul Ummah dan Shadiiqul Hukumah
Majelis Ulama Indonesia menggelar Musyawarah Kerja Nasional IV (Mukernas IV) 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Mengusung tema “Memperkokoh Peran MUI sebagai Khadimul Ummah dan Shadiiqul Hukumah”, Mukernas IV MUI itu dihadiri sejumlah tokoh nasional serta diikuti 304 peserta dari berbagai provinsi. Tokoh nasional yang hadir di antaranya adalah Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto; Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo; serta Wamenko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Dr. Otto Hasibuan, SH.
Mukernas IV MUI tersebut menjadi mukernas terakhir bagi kepengurusan periode 2020-2025 sebelum pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) pada 2025. Di kesempatan itu, hadir pula mantan Wakil Presiden, KH Ma'roef Amin, selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Ketika menyampaikan sambutan, Kiai Ma’roef menyampaikan bahwa MUI punya tanggung jawab yang begitu besar.
“MUI sebagai wadahnya para ulama. Ulama adalah pewaris nabi, (harus memikul) tanggung jawabnya (sebagai) pewaris nabi,” pesannya.
KH Ma'roef Amin juga menyampaikan, MUI adalah representasi ormas Islam dan mengoordinasikan gerakan-gerakan seluruh ormas Islam. Ulama itulah yang punya tanggung jawab mengembalikan manusia kepada nur imaniyah dan menghilangkan sifat jahiliyah.
Sedangkan Ketua Panitia Pengarah Mukernas IV, Masduki Baidlowi, mengungkap 4 fokus kegiatan dalam Mukernas ini. Empat kegiatan itu dibahas di empat komisi. Yaitu Komisi A yang membahas masalah keorganisasian MUI; Komisi B yang membahas program kerja dari setiap komisi, badan, dan lembaga (KBL) MUI; Komisi C yang membahas rekomendasi dan taujihat; serta Komisi D membahas pendanaan untuk keberlangsungan MUI.
“Problem Majelis Ulama Indonesia itu selama ini adalah pendanaan. Baik di pusat maupun daerah. Ada daerah yang – istilahnya – gerimis dan hujan kencang. Tetapi terkadang gerimis (tersebut) tidak merata,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang juga memberikan sambutan di kesempatan itu menyampaikan bahwa bangsa Indonesia perlu Ulama yang tangguh, bukan hanya yang memahami kitab kuning saja, tetapi juga paham geo politik Nasional dan Internasional. “Diharapkan, Mukernas ini dapat melahirkan Ulama yang tangguh,” katanya.
Masalah ekonomi, judi online, dan pendidikan, yang terjadi di Indonesia juga menjadi fokus Mukernas IV MUI. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar. “Bagaimana khidmah kita dalam mengentaskan kemiskinan, sungguh masih perlu kerja keras. BBS Indonesia membuat catatan bahwa ada 9,9 juta Gen-Z yang belum dapat pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai negara berkembang yang menuju negara maju, pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang berkualitas menjadi modal penting. Menurut KH Anwar Iskandar, para ulama dan cendekiawan muslim harus punya kepedulian terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia muslim Indonesia untuk majunya negara Indonesia di masa yang akan datang.
KH Anwar Iskandar juga menyinggung rendahnya moralitas dan kemerosotan akhlaq menjadi sebab terjadinya judi online. Sehingga, MUI harus berpikir bagaimana menyelamatkan bangsa ini dari praktik-praktik yang tidak baik.
KH Anwar Iskandar lantas mengutip perkataan Imam Al Ghazali, “Negara dan agama adalah saudara kembar. Agama merupakan dasar, sedangkan negara adalah penjaganya. Sesuatu yang tanpa dasar akan runtuh, dan dasar tanpa penjaganya akan hilang”.
Sebagai penutup, KH Anwar Iskandar menyampaikan harapan untuk Mukernas IV MUI. “Mukernas ini akan merumuskan pokok-pokok pikiran yang akan bermuara pada bagaimana kita menjadi khadimatul ummah dan shadiiqotul hukumah,” tutupnya.