Halal bi Halal di PBNU, Gus Yahya Minta Jangan Tanya Berapa Persentase NU di Kabinet
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, memimpin acara halal bi halal di Kantor PBNU, Gedung PBNU lantai 1, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024). Acara halal bi halal dihadiri sejumlah pengurus inti PBNU, dilanjutkan dengan jumpa pers mulai pukul 11. 30 WIB selama kurang lebih 30 menit. Isinya adalah tanggapan PBNU atas isu-isu mutakhir pasca Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Di kesempatan itu, pada sesi tanya-jawab dengan wartawan, Gus Yahya menyingung dua hal menarik. Yaitu tentang rencana kedatangan Paus Fransiskus dan soal kursi menteri untuk NU di Kabinet Prabowo-Gibran. Untuk soal yang kedua, sambil berkelakar Gus Yahya mengatakan, jangan kaget kalau nanti menterinya NU semua.
“Saya sudah sejak dulu itu – sejak 2014 – saya bilang kepada semua teman, mungkin kepada wartawan juga, NU itu bukan fraksi politik. NU itu realitas demografis,” ujarnya.
Jadi, menurut Gus Yahya, sekarang jangan bertanya ada berapa persentase NU di kabinet yang akan datang. “Kalau secara demografis, penduduk Indonesia ini separuhnya NU. Ya, nanti jangan-jangan menterinya NU semua, jangan kaget. Ini realitas demografis, bukan fraksi politik. Soal demografis aja itu, saya kira ya. Jadi, kalau saya ditanya berapa orang (warga NU yang menjadi menteri), ya saya ndak tahu. Kalau secara demografis, ya paling tidak separuh-lah,” katanya sambil tertawa.
Baca juga: Dewan Dakwah Siap Kaji dan Kawal Proses Hukum Kasus Pendeta Gilbert
Terkait kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik sedunia, Gus Yahya menyebut, PBNU menyambut gembira. “PBNU ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus ke Indonesia, dan kami mengucapkan selamat kepada umat Katolik di Indonesia atas kunjungan Paus Fransiskus,” ucapnya.
Menurut Gus Yahya, kunjungan Paus ke Indonesia ini sebetulnya merupakan rencana yang sudah dibicarakan sejak lama. Ia mengatakan, ketika berkunjung ke Vatikan tahun 2018, ia sudah mendengar rencana itu. Ia pun menyebut, kedatangan Paus ke Indonesia itu nantinya bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan.
“Pada waktu saya berkunjung ke Vatikan tahun 2018, saya sudah mendengar rencana itu dari teman-teman di Vatikan. Tetapi rupanya pada waktu itu tertunda karena COVID. Dan alhamdulillah bahwa sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia,” tuturnya.
Acara halal bi halal PBNU lantas ditutup dengan doa. Sebelum membaca doa penutup, Gus Yahya berharap agar seluruh amal ibadah kita selama bulan Ramadan diterima oleh Allah Swt. Gus Yahya juga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.