Hamas: 33 Tawanan Israel Tewas dan Sebagian Lagi Hilang Akibat Kebijakan Netanyahu
Agresi yang terus berlanjut di Jalur Gaza membawa dampak tragis, termasuk bagi tahanan Israel sendiri. Pada Senin (2/12/2024), Hamas mengumumkan bahwa akibat serangan brutal dan acak dari militer penjajah Israel, 33 orang tawanan Israel telah tewas, sementara sebagian lainnya dinyatakan hilang. Hamas pun menegaskan, tindakan militer Israel yang membabi buta di Jalur Gaza telah membawa risiko besar bagi keselamatan para tahanan.
Hamas juga mengirimkan peringatan keras kepada Israel sebelum terlambat. “Dengan melanjutkan perang gila kalian, kalian mungkin kehilangan tawanan (keluarga) kalian untuk selamanya. Lakukan apa yang harus dilakukan sebelum segalanya terlambat,” ujar perwakilan Hamas dalam sebuah video.
Sebelumnya, Brigade Al-Qassam dalam beberapa pernyataan juga telah mengumumkan bahwa sejumlah tawanan Israel tewas akibat serangan udara Israel dan operasi darat yang dilakukan di wilayah tempat para tahanan itu ditahan.
Peringatan keras terhadap Israel terkait nasib tawanan mereka menjadi salah satu upaya Hamas untuk menekan pemerintah Netanyahu agar menghentikan agresinya ke wilayah Gaza. Hamas menyebut bahwa tindakan militer penjajah Israel tidak hanya menargetkan pejuang perlawanan, tetapi juga memerburuk penderitaan penduduk sipil yang tak berdosa.
Jalur Gaza terus menghadapi krisis kemanusiaan yang kian parah. Sudah lebih dari 400 hari, wilayah itu mengalami pengepungan ketat yang menghambat masuknya kebutuhan dasar semisal makanan, obat-obatan, dan air bersih. Ribuan warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, kini hidup dalam kondisi yang sangat memrihatinkan di bawah blokade yang diberlakukan penjajah Israel.