Hamas Berhasil Tewaskan Komandan Tank Israel di Front Gaza Utara

Pada Ahad (20/10/2024), militer Israel secara resmi mengumumkan kematian Kolonel Ihsan Daqsa, komandan Brigade 401, serta luka serius yang dialami sejumlah perwira lainnya dalam pertempuran di Jabalia, Gaza utara. Kematian Daqsa menjadi salah satu momen dalam pertempuran yang sedang berlangsung. Hal itu menjadikannya tokoh militer Israel terpenting yang tewas sejak dimulainya pertempuran Badai Al-Aqsa.

Sebagai komandan Brigade Lapis Baja ke-401, Daqsa memegang peran strategis di militer Israel. Brigade ini, yang tergabung dalam Divisi 162, dikenal sebagai salah satu unit lapis baja elite terpenting di angkatan darat dan sering dijuluki sebagai “Puntung Baja”. Kehilangan seorang komandan dengan jabatan tinggi seperti Daqsa itu menandai pukulan besar bagi kekuatan militer Israel di medan pertempuran.

Pada Ahad (20/10/2024), Brigade Al-Qassam memublikasikan, mereka berhasil menghancurkan kendaraan lapis baja menggunakan rudal yang telah didaur ulang dari persenjataan Israel yang tidak meledak. Serangan tersebut menewaskan Daqsa dan melukai sejumlah perwira lainnya yang turut bersama dia. Keberhasilan ini dianggap sebagai bukti kemampuan Brigade Al-Qassam untuk menguasai situasi di lapangan dan memilih target yang sangat penting, termasuk para pemimpin militer Israel yang berpengaruh.

Al-Azhar Berduka Pasca Syahidnya Sinwar, “Mereka Pejuang Sejati, Bukan Teroris”
Mereka adalah pahlawan yang memasukkan rasa takut di hati musuh dan berjuang mati-matian untuk memertahankan hak mereka atas tanah Palestina.

Terbunuhnya Daqsa juga dipandang sebagai balasan cepat dari Brigade Al-Qassam terhadap seruan balas dendam yang disuarakan oleh Israel terhadap Kepala Biro Politik Hamas. Para pengamat melihat bahwa respons Al-Qassam yang cepat dan efektif ini merupakan cara mereka menunjukkan bahwa mereka mampu menyelesaikan pertempuran dengan cara yang tegas. Fakta bahwa pejuang di Jabaliya mampu membunuh komandan Brigade 401 menunjukkan bahwa Al-Qassam tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga menyerang dengan target yang sangat sensitif di medan tempur.

Media Israel melaporkan bahwa Daqsa adalah perwira militer berpangkat tertinggi yang terbunuh dalam Perang Gaza 2023/2024. Ia merupakan salah satu dari 4 perwira berpangkat kolonel yang tewas sejak awal perang di Jalur Gaza.

(Sumbe : Al Jazeera)