Hamas Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Sebelum Pembantaian Rakyat Palestina Berakhir
Ahad Malam (24/11/2024), Hamas mengumumkan, menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza adalah prioritas utama mereka. Di dalam konferensi pers, pemimpin gerakan Hamas, Sami Abu Zuhri, menegaskan, mereka tidak akan menerima kesepakatan apa pun sebelum penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel dihentikan.
“Menghentikan dan mengakhiri agresi adalah prioritas utama. Kami tidak akan menerima kesepakatan apa pun jika penderitaan rakyat Palestina belum berakhir. Memastikan mereka kembali ke tempat tinggalnya dan membangun kembali seluruh fasilitas,” tegasnya.
Sami menambahkan, setelah memasuki hari ke-415, penjajah masih melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. “Sebuah pembantaian paling mengerikan, yang belum pernah disaksikan dalam sejarah modern,” katanya.
Ia menegaskan, Amerika Serikat (AS) selaku sekutu terbesar Penjajah Israel tidak bisa dilepaskan dari tindakan kriminal itu. Kucuran dana dan dukungan penuh di kancah internasional tidak berhenti. Mereka menggunakan hak veto dan tak peduli walau sebagian besar negara-negara tidak sepakat dengannya.
“Genosida tidak akan berlanjut tanpa dukungan Barat, terutama negara Amerika (AS). Dukungan uang, senjata, politik, dan media, hingga seolah-olah terlihat berlepas tangan terhadap kejahatan penjajah Israel dan menutupinya. AS menghalangi peran Dewan Keamanan dalam menghentikan tindakan kriminal genosida. Hal ini menandakan posisi bangsa Arab dan umat Islam sedang terjadi kelemahan atau kemunduran,” tambah Sami.
Sami melanjutkan, “Kami melakukan kampanye besar-besaran terhadap organisasi internasional, regional, serta negara-negara sekitar, demi mengalirnya pasokan bantuan secepatnya kepada rakyat Palestina. Dan (untuk) meringankan penderitaan mereka, terutama ketika masuknya musim dingin. Kami berupaya keras untuk memobilisasi semua rakyat dan kelembagaan resmi untuk tercapainya hal tersebut.”
Menurut Sami, penjajah Israel berpikir, dengan melakukan pembantaian yang lebih brutal, kejahatan genosida, penghapusan etnis, dan pemindahan secara paksa, mereka akan mendapatkan wilayah Jalur Gaza. Namun, tindakan mereka akan berakhir sia-sia. “Bangsa Palestina akan selalu menentang penjajah dan rencana-rencananya,” tegasnya.
(Sumber: Anadolu)