Harta, Tahta, Wanita: Anugerah atau Petaka?

Saya pernah mendengar ungkapan, “Lelaki yang kuat sekali pun tak akan bisa berlari dari dua hal: Harimau yang lapar dan wanita yang cantik menawan”. Saya juga pernah membaca, “Umar bin Khattab berkata, ‘Saya lebih baik berjalan di belakang singa yang lapar daripada berjalan di belakang seorang wanita’?

Wanita dan harimau atau singa. Yang pasti, keduanya sama-sama berbahaya. Apalagi jika yang menghadapinya adalah orang-orang yang betul-betul lemah.

Sufyan Ats-Tsauri mengatakan, “Silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta melimpah, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meski pun berupa budak yang berkulit hitam legam”.

Seorang ulama semisal Said bin Musayyab pun berkata, “Tidak ada yang saya takutkan melebihi ketakutanku terhadap wanita”. Kita lihat betapa beliau sangat takut dengan fitnah Wanita. Padahal, usia beliau saat itu sudah menginjak 84 tahun. Tidak hanya itu. Penglihatan beliau juga sudah rabun. Itu pun yang beliau gunakan hanya satu mata. Namun demikian, beliau masih tidak merasa aman dari fitnah wanita.

Masih kata Sa’id bin Al-Musayyab. “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, melainkan dia tidak merasa aman dari gangguan Iblis, yang merusaknya melalui perantara seorang wanita,” tuturnya.

Baca juga: Tun Dr. Mahathir Mohammad Ajak Umat Islam Bersatu Padu

Dan dari Hasan bin Shalih, dia berkata, “Aku pernah mendengar setan berkata kepada wanita, ‘Engkau adalah separuh pasukanku, engkau adalah anak panah yang kuluncurkan dan aku tidak pernah salah sasaran. Engkau adalah penyimpan rahasiaku dan engkau adalah utusanku jika aku membutuhkan’.”

Warning Rasulullah

Maka, benarlah warning Rasulullah saw. “Tidak sekali kali aku tinggalkan suatu fitnah yang paling membahayakan diri kalian, selain fitnah perempuan” – HR. Imam Bukhari

Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah saw bersabda: ‘Sepeninggalku, tidak ada (sumber) bencana yang lebih besar bagi laki-laki selain daripada wanita’.” – HR. Bukhari dan Muslim

Imam Ibnu Hajar mengatakan, “Allah menyebut wanita pada urutan yang pertama sebelum menyebut yang lainnya. Ini memberikan sinyal bahwa fitnah wanita adalah induk dari segala fitnah.

Tahukah Anda? Umat terdahulu hancur binasa juga gara-gara wanita. Bahkan peperangan juga terjadi disebabkan wanita.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya. Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya, jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita, sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita” – HR. Muslim

Baca juga: Belajar Agama dari Google dan Medsos

Abu Sa’id al-Khudri juga meriwayatkan hadits lainnya. “Nabi Muhammad SAW bersabda:’Ketahuilah, takutlah kalian terhadap dunia dan para wanita’,” – HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah

Penguji Iman

Setiap manusia diuji dengan kesanggupannya. Ada yang kuat dan sabar di saat lapar, miskin, dan menderita. Ada pula yang tegar di saat mendapat musibah. Ada yang bisa menahan perih di saat sakit. Tetapi kerap kali mereka tidak kuat dan tak tahan dengan aroma wangi wanita dan pesonanya. Tak sekuat menerima ujian yang lain.

Benarlah jika laki-laki sekuat apa pun bisa menjadi lemah di hadapan perempuan yang menawan hatinya. Maka tak heran jika Rasulullah saw menyebutkan bahwa perempuan adalah cobaan terberat bagi laki-laki.

Tentu tak adil jika hanya wanita yang dijadikan kambing hitam, biang keladi dari sumber petaka. Boleh jadi, wanita adalah penguji iman kaum lelaki. Penguji ahli ibadah yang lisannya basah dengan dzikirnya setiap pagi dan petang. Tentang sekuat apa keimanannya.

Juga jangan lempar kesalahan kepada wanita dengan stigma penggoda. Sebab, jangan-jangan kaum lelakinya yang lebih dulu menggoda dan menjadi pembawa petaka.

Baca juga: Bentuk Permukaan (Landscape) Neraka

Belajar dari Masa Lalu

Banyak cerita masa lalu untuk dijadikan Pelajaran. Misalnya tentang kisah Yusuf as yang hampir saja tergoda akan cantiknya istri raja yang bernama Zulaikha. Kalau bukan karena perlindungan Allah Swt, Yusuf as termasuk hamba yang berlumuran dosa. Yusuf pun selamat dari fitnah wanita yang mengajak dia bersetubuh.

Atau kisahnya Syam'un (Samson) dan Delilah. Samson yang kuat dan tak tertandingi kala berhadapan dengan musuhnya itu, malah tunduk dalam pangkuan dan pelukan Delilah, wanita yang dicintainya. Bahkan kekasihnya, Delilah, dengan leluasa menanyakan rahasia kekuatan Syam'un. Syam’un bercerita tanpa rasa curiga. Sehingga hilanglah kekuatan manusia terkuat di dunia ini.

Juga ingatlah, ketika Iblis hampir saja putus asa terhadap Adam as yang tak mau mendekati buah terlarang di surga. Bukan Iblis namanya, kalau tak terus menggoda. Maka, lewat rayuan Hawa yang menginginkan buah itu, iblis berharap Adam as mendekati dan memakan buah terlarang itu bersama-sama. Adam as pun luluh dan teperdaya. Sehingga keduanya terusir dari surga.

Tak dimungkiri jika harta, tahta, dan wanita, adalah sumber bencana dalam kehidupan manusia. Tinggal seberapa tahan dan kokoh keimanan kita saat menghadapinya. Di saat kita menguatkan kesabaran, lalu menyikapi dan mengatasinya dengan rasa takut dan malu, di situlah ujian manusia telah kita lalui.