Houthi Ancam Tingkatkan Serangan ke Israel Pasca Pengeboman di Hodeidah
Kelompok Houthi di Yaman, yang dikenal dengan nama Ansarullah, mengeluarkan ancaman kepada Israel dengan meningkatkan eskalasi militer sebagai tanggapan atas serangan udara Israel di Kegubernuran Hodeidah. Serangan tersebut menargetkan sejumlah fasilitas sipil, termasuk pelabuhan dan pembangkit listrik di wilayah barat Yaman.
Juru bicara angkatan bersenjata Houthi, Yahya Saree, dalam pidatonya pada Senin (30/9/2024), mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel tersebut didukung oleh Amerika Serikat dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Jumlah korban tewas akibat serangan Israel meningkat dari empat menjadi enam orang, sementara korban luka-luka meningkat dari 49 menjadi 57 orang.
Jatuhnya Drone Amerika di Saada
Saree juga mengumumkan bahwa pertahanan udara Houthi berhasil menembak jatuh sebuah drone MQ-9 milik Amerika di wilayah Kegubernuran Saada. Itu merupakan drone ke-11 yang ditembak jatuh dalam operasi solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina di Gaza. Sebelumnya, pada 16 September, Houthi juga telah menjatuhkan drone Amerika yang ke-10 sejak Oktober tahun lalu.
Peringatan Eskalasi Houthi
Tindakan brutal militer Israel yang didukung oleh Amerika di Hodeidah memicu kemarahan besar dari Houthi. Saree menegaskan bahwa agresi ini tidak akan menghentikan rakyat Yaman, terutama angkatan bersenjatanya, dari menjalankan tugas mereka untuk mendukung rakyat Palestina yang tengah berjuang. Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap Hodeidah akan dibalas dengan eskalasi operasi militer yang lebih tinggi terhadap Israel.
(Sumber: Al Jazeera Mubasher)