Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama Pertahanan, Boeing Bujuk Prabowo Borong Jet Tempur
Hubungan antara Indonesia dan Turki memasuki babak baru, khususnya di bidang industri pertahanan. Di dalam kunjungan ke Turki pada Kamis, 10 April 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen kedua negara untuk memerkuat kerja sama strategis di sektor pertahanan. Salah satu target ambisius yang disepakati adalah peningkatan volume perdagangan hingga mencapai 10 miliar dolar AS. Hal itu ditegaskan Presiden Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki.
“Kami membahas langkah konkret untuk meningkatkan volume perdagangan secara seimbang dan saling menguntungkan hingga menembus 10 miliar dolar AS. Kami juga menyepakati inisiatif baru di berbagai sektor,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan menyampaikan pula, kedua negara tengah mengevaluasi proyek-proyek yang telah berlangsung, serta merancang kolaborasi dalam produksi alat pertahanan yang akan digarap bersama. Langkah tersebut selaras dengan kemajuan pesat Turki di industri pertahanan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan Geopolitical Monitor, Turki telah berhasil mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan kini menjelma menjadi salah satu eksportir senjata utama dunia. Inovasi Turki dalam memroduksi peralatan militer berkualitas tinggi dengan biaya efisien telah meningkatkan pengaruh strategisnya, terutama di kawasan Afrika Sub-Sahara dan Teluk.
Salah satu produk unggulan yang menjadi sorotan adalah drone tempur Bayraktar TB2. Pesawat tanpa awak ini terbukti efektif dalam konflik Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia, menjadikannya simbol keberhasilan teknologi militer Turki dan membuka peluang kerja sama lebih luas, termasuk dengan Indonesia.
Sementara itu, dari sisi Barat, perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat, Boeing, semakin intensif melobi Indonesia untuk memercepat pembelian 24 unit jet tempur generasi 4.5, F-15EX. Bahkan, Executive Director F-15 Business Development Boeing Defense, Robert Novotny, menyatakan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia.
“Kami telah menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama menuju pembentukan kontrak pembelian. Saya pikir kita semakin dekat, dan ini adalah kabar yang menggembirakan,” ujar Novotny dalam media gathering di kantor Boeing Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
Perlu diketahui, kerja sama awal antara Indonesia dan Boeing telah ditandatangani oleh Prabowo Subianto pada Agustus 2023, ketika ia berkunjung ke markas besar The Boeing Company di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.