Jalur Gaza Kian Kritis, Berkali-Kali Penjajah Israel Serang Kamp Nuseirat

Sebanyak 30 warga Palestina meregang syahid dan 80 orang terluka akibat serangan Penjajah Israel ke alun-alun perumahan di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza Tengah, Kamis (12/12/2024). Palestinian News & Info Agency (WAFA) mengatakan, Penjajah Israel merangsek masuk ke berbagai gedung dan bangunan-bangunan di Kamp Nuseirat.

Pengeboman Jalur Gaza di beberapa tempat oleh Penjajah Israel melalui serangan darat, laut, dan udara, mengakibatkan 71 orang tewas dan puluhan lain luka-luka. Mereka menembakkan peluru artileri dan peluru dari kendaraan di daerah Karama, barat laut Jalur Gaza. Kapal-kapal perang penjajah pun mengebom pantai Laut Nuseirat, di sektor tengah.

Darurat Infrastruktur Kesehatan

Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med HRM) mengatakan, tentara Penjajah Israel secara sistematis menargetkan personel medis di Jalur Gaza utara. Mereka berupaya menghancurkan infrastruktur kesehatan dan membiarkan kondisi kehidupan mematikan yang menyebabkan hilangnya perawatan medis untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina. Tindakan ini merupakan bagian dari kejahatan genosida terhadap warga Jalur Gaza.

Tanggapan Hamas Atas Tumbangnya Rezim Bashar Al-Assad
Hamas menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Suriah atas keberhasilan mereka dalam mewujudkan aspirasi mulia menuju kebebasan, keadilan, dan persatuan nasional.

Euro-Med HRM menambahkan melalui pernyataan pers, tim mereka mendokumentasikan serangan tentara penjajah Israel yang menghilangkan nyawa dokter Saeed Joudah. Pembunuhan itu terjadi ketika perjalanan dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke Rumah Sakit Al Awda untuk merawat beberapa korban. Penjajah Israel menembakinya dengan pesawat Quadcopter dan memukul kepalanya hingga meregang nyawa. Tindakan itu disengaja, mengingat Saeed adalah satu-satunya dokter ortopedi di Jalur Gaza Utara.

Pada Kamis (12/12/2024), Juru bicara Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Louise Waterridge, ketika berkunjung ke Nuseirat di Gaza tengah, mengatakan, “Kondisi yang dialami orang-orang di seluruh Jalur Gaza sangat mengerikan, seakan-akan ini adalah akhir dunia.

Bantuan untuk menyelamatkan kehidupan ke daerah yang terkepung di wilayah Utara Gaza sebagian besar telah dicegah sejak tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran beberapa minggu lalu,” tambah Louise.

Sejak peristiwa Thufan Al-Aqsa Oktober 2023, sebanyak 45.000 warga Palestina syahid, dan lebih dari 106.000 orang terluka akibat pembantaian yang dilancarkan tentara Penjajah Israel di Jalur Gaza.

(Sumber: Al Jazeera Mubasher & Al Araby Al Jadeed)