Juru Bicara Hamas Keluarkan Pernyataan Resmi Terbaru
Juru Bicara Hamas, Hamdan Osama, mengeluarkan Pernyataan Resmi, menanggapi situasi terkini. Pernyataan Resmi tersebut dipublikasikan di halaman resmi Hamas pada Rabu (4/9/2024). Berikut ini isi Pernyataan Resmi tersebut:
- Di dalam situasi konflik yang terus memanas di Gaza, belum ada perubahan signifikan selain laporan media dan mediator, mengenai niat Presiden Amerika untuk mengajukan proposal baru. Namun, jelas bahwa pemerintah Amerika merupakan mitra dalam agresi ini, terlibat dalam kejahatan genosida di Gaza. Mereka tidak memberikan tekanan apa pun kepada Netanyahu dan pemerintahannya. Sebaliknya, mereka justru memfasilitasi kelanjutan kejahatan ini dengan memberikan dukungan politik, militer, keamanan, dan ekonomi.
- Upaya Amerika untuk mengajukan proposal perdamaian tampaknya hanya usaha untuk meredam kemarahan akibat kegagalan Israel dan Amerika. Hal ini justru memberikan Netanyahu lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan pembantaian terhadap rakyat Palestina. Sementara itu, Netanyahu dalam konferensi persnya yang terakhir tetap menolak kesepakatan.
- Tidak ada kebutuhan untuk perjanjian baru. Yang diperlukan adalah Netanyahu memenuhi kewajiban yang telah disepakati dengan Hamas pada 2 Juli lalu. Ini adalah solusi yang lebih jelas daripada melanjutkan negosiasi tanpa arah yang pasti.
- Penyerobotan poros Philadelphia adalah ide dari Netanyahu. Poros Philadelphia adalah perbatasan bersama antara Mesir dan Palestina, kehadiran pihak ketiga di sana tidak bisa diterima. Serta Israel ingin mempertahankan kontrol atas penyeberangan Rafah untuk memperpanjang pengepungan terhadap rakyat Palestina, dan hal ini harus ditolak.
- Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan penolakannya terhadap keterlibatan dalam rencana Netanyahu di wilayah poros Philadelphia. Penarikan penuh pasukan militer zionis dari Poros Philadelphia merupakan bagian dari proses penarikan seluruh pasukan militer dari Gaza yang telah disepakati. Proses ini mencakup gencatan senjata, penarikan penuh pasukan dari Jalur Gaza, dan pertukaran sandera.
- Jika pemerintah Amerika mengabaikan penarikan penuh pasukan militer dari Poros Philadelphia, mereka secara jelas telah mendukung Netanyahu dalam melanjutkan genosida dan menghindari tanggung jawab atas pembunuhan enam sandera pada Ahad lalu.
- Semua orang tahu bahwa Gaza adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Pernyataan Amerika tentang penarikan sebagian pasukan militer dari daerah padat penduduk tampaknya hanya memberikan ruang bagi Israel untuk manuver lebih lanjut sesuai keinginannya. Jalan keluar yang jelas adalah menerima kesepakatan yang telah diajukan pada 5 Mei, yang telah diterima oleh Hamas, namun Netanyahu membatalkan kesepakatan tersebut. Usaha Amerika untuk membicarakan kesepakatan-kesepakatan baru menunjukkan ketidakmauan mereka untuk mencari solusi nyata. Nasib para sandera yang tersisa tetap tidak jelas karena mereka terancam oleh pengeboman Israel (pemerintah mereka sendiri).
- Pemerintah Amerika dan Israel harus menyadari bahwa pemulangan para sandera hanya mungkin terjadi jika agresi berhenti dan pasukan penjajah sepenuhnya menarik diri dari Jalur Gaza. Pesan pejuang perlawanan sangat jelas: Agresi yang terus berlanjut dan upaya untuk memulangkan beberapa sandera dengan jalur militer justru memperbanyak kematian para sandera dan rakyat Palestina.
- Netanyahu menyadari bahwa agresi di Gaza tidak akan melemahkan perjuangan rakyat Palestina, yang kini juga sedang berjuang di Tepi Barat. Ini akan mencapai titik di mana Netanyahu dan para pendukungnya tidak dapat mengalahkannya. Satu-satunya jalan keluar untuk menghentikan agresi ini adalah Netanyahu menerima kesepakatan yang telah diajukan dan disetujui oleh para pejuang. Jika tidak, dunia harus melihat bahwa Israel telah melampaui batas negara mereka, dan agresi harus dihentikan sepenuhnya.
- Rakyat Palestina telah melakukan bagian mereka dalam membela diri, dan kini dunia dihadapkan pada pertanyaan besar tentang seberapa seriusnya upaya dunia untuk menghentikan genosida ini.
- Sementara itu, dunia memperdebatkan pembunuhan enam tahanan Israel namun terdiam menghadapi pembantaian yang menewaskan 50.000 warga Palestina, yang kebanyakan mereka adalah wanita dan anak-anak. Apakah darah enam tahanan Israel lebih berharga dibandingkan darah 50.000 orang Palestina? Ini adalah pertanyaan tentang nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia yang sering dibicarakan namun hanya diteriakkan jika yang meninggal adalah orang Israel!