Keberanian HAMAS Perang Terbuka
Melalui sayap militer Izzudin Al Qassam, HAMAS dengan gagah berani memasuki wilayah Palestina yang dijajah Yahudi Israel. Wilayah yang dimasuki ke arah utara Gaza, berarti menuju Tel Aviv yang saat ini menjadi ibukota penjajah Israel. Menuju utara, berarti semakin luas pula wilayah laut yang bisa dikendalikan dan semakin mudah roket mereka menghantam Tel Aviv.
Pertempuran kali ini bukan serangan bersifat pukul lalu mundur (Hit and run). Bukan pula serangan roket melalui udara yang biasa dilakukan, setelah itu selesai. Bukan. Pertempuran kali ini mencoba melakukan pengerahan pasukan darat berupa infantri dan kavaleri, yang bertujuan melakukan penguasaan wilayah. Sebab, kunci kemenangan mutlak bukan pada serangan udara, tetapi serangan darat.
HAMAS menginformasikan bahwa pasukan baru telah masuk ke kota yang telah diserangnya untuk menggantikan pasukan yang lama. Hal ini menandakan akan terus terjadi penguasaan wilayah yang langgeng. Setelah ini, apakah penduduk Gaza akan memasuki kota-kota yang telah dikuasai HAMAS? Jika benar, berarti perang darat yang terbuka menjadi strategi baru. HAMAS akan lebih mudah memasuki seluruh kota Palestina yang dikuasai penjajah Israel.
Masuknya HAMAS ke kota-kota yang dijajah Israel merupakan momentum yang tepat. Sebab, para penyokong Israel sedang "babak belur" dengan urusan di negerinya sendiri. Eropa sibuk dengan Rusia di perang Ukraina. Memenuhi kebutuhan pangan dan gasnya saja sudah babak belur. Ekonomi Amerika tidak setangguh dulu lagi. Peran Eropa dan Amerika terus terkikis. Timur Tengah mulai membandel kepada Amerika dan mulai melirik aliansi strategis dengan Rusia, Cina, dan India. Bisakah Eropa dan Amerika memberikan bantuan militer ke penjajah secepat dulu?
Baca Juga : Bagaimana Reaksi Negara-negara Arab terhadap Operasi Hamas Melawan Israel?
Serangan HAMAS melalui udara, darat dan laut, merupakan sejarah baru perlawanan. Beranjak dari demonstrasi, batu, senjata tajam, senapan, dan roket, sekarang serangan besar-besaran, merupakan lompatan luar biasa. Lantas mengapa HAMAS harus melakukan hal itu? Tujuannya untuk menyeru kepada seluruh rakyat Palestina bahwa mereka sudah memiliki kekuatan walaupun dalam kepungan dan blokade yang luar biasa.
HAMAS menyerukan perlawanan semesta dan persatuan dari mereka yang tinggal di Tepi Barat maupun yang berbaur dengan penjajah Israel. Di saat penjajah Israel sedang dalam konflik internal yang tajam berkaitan kasus korupsi Perdana Menterinya dan upaya memberangus Mahkamah Agungnya agar tunduk kepada penguasa. Persoalan itu menimbulkan perpecahan yang mendalam di internal penjajah Israel.
Saat ini, HAMAS tidak sendirian. Di Tepi Barat bermunculan gerakan perlawanan terhadap penjajah Israel. Di perbatasan Lebanon, penjajah Israel harus menghadapi Hizbullah. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Palestina sudah meyakini bahwa hanya dengan perang yang dapat mengakhiri penjajahan Israel, bukan perundingan lagi. Inilah yang memberanikan HAMAS untuk melakukan perang terbuka dengan penjajah Israel.