Kegagalan Israel Dalam 100 Hari Perang
Tel Aviv selalu dalam bahaya!
Militer Israel tidak berhasil menghentikan peluncuran roket dari Jalur Gaza menuju Tel Aviv dan kota-kota lain di Israel, pejuang Palestina masih mampu menembakkan roket yang kadang diluncurkan di momen dan tempat yang tak terduga sama sekali, seperti di awal tahun baru dan meluncurkan roket dari daerah-daerah yang menjadi pusat pertempuran sengit dan telah luluh lantak. Hal ini membuktikan bahwa pejuang Palestina tidak terpengaruh dengan serangan darat pasukan militer Israel.
Pembebasan sandera
Alasan untuk membebaskan sandera yang ditawan pejuang Palestina menjadi alasan paling kuat bagi pemerintahan Netanyahu untuk memulai agresi ke Gaza, namun hingga saat ini Israel masih belum bisa membebaskan satupun tahanan, bahkan justru membunuh beberapa sandera ketika mencoba membebaskan. Saat ini semua sandera yang telah dibebaskan adalah bagian dari kesepakatan pertukaran dengan pejuang Palestina.
Melenyapkan Hamas
Setelah 100 hari perang, fokus utama para politisi Israel adalah menuntut pemerintahan Netanyahu mengembalikan orang-orang yang ditawan oleh pejuang Palestina. Menghancurkan Hamas sudah tidak menjadi tujuan utama, mereka sudah pesimis dan menyatakan menghancurkan Hamas tidak mungkin dilakukan. Serta menyampaikan, bahwa Netanyahu menggunakan isu akan menghancurkan Hamasa hanya untuk kepentingan politiknya belaka.
Baca juga: Semangat Luar Biasa Anak-anak Gaza di Tengah Keterbatasan
Pemindahan penduduk Gaza ke Sinai
Diam-diam Israel berupaya memindahkan penduduk Gaza ke Sinai Mesir namun gagal setelah mendapatkan kecaman keras dari regional dan internasional. Gagasan perpindahan tersebut merupakan salah satu isu kontroversial antara Tel Aviv dan pemerintah Amerika.
Penduduk Ilegal Israel takut tinggal di sekitar Gaza
Meskipun pemerintahan Netanyahu menawarkan insentif keuangan kepada penduduk Israel yang mau tinggal kembali di sekitar Gaza, namun sebuah laporan dari situs web Hebrew Walla mengungkapkan bahwa terjadi penolakan dari pemukim ilegal tersebut untuk kembali. Sebagian besar pemukim ilegal tersebut merasa tidak aman, bahkan setelah operasi militer Israel berlangsung.
Kegagalan mendapat dukungan
Israel telah gagal mendapatkan dukungan internasional atas perangnya, dan hal ini terbukti dalam resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan diakhirinya agresi dengan dukungan 153 negara, dan yang terbaru Afrika selatan mendakwa Israel melakukan genosida terhadap Palestina di Mahkamah Internasional yang berpeluang menang.
(Sumber: Al Jazeera)