Ketika Remaja dan Pemuda Masjid Bicara tentang Urban Mental Health
Belakangan ini istilah Urban Mental Health tengah mengemuka. Apalagi, dengan fenomena jumlah masalah kesehatan mental yang meninggi. Terutama di kalangan remaja.
Tingginya masalah kesehatan mental di kalangan remaja ini perlu diwaspadai. Sebab, menurut data Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022, sejumlah 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan sebanyak 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental.
Hal itu menggerakkan kesadaran dari berbagai remaja yang tergabung dalam komunitas Gen-D. Komunitas ini terdiri dari remaja dan pemuda masjid di DKI Jakarta. Keprihatinan dan kesadaran akan masalah Kesehatan mental di kalangan remaja itu kemudian mereka wujudkan dengan mengadakan diskusi bertajuk “Urban Mental Health”, di Katar Corner Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/2/2024).
Menurut Ketua Komunitas Gen-D, Zulfikar, kehadiran komunitas Gen-D ini bermula dari ide remaja dan pemuda dari anggota lintas organisasi kepemudaan yang memiliki kesadaran terhadap masa depan remaja dan pemuda di Jakarta. Hadir dalam diskusi ini anggota dari HMI, GMNI, PII, IPNU, IMM, PMII, Karang Taruna, PRIMA DMI, dan majelis yang tergabung dalam perhimpunan remaja masjid DMI di DKI Jakarta.
“Keprihatinan atas meningkatnya gangguan kesehatan mental utamanya di kalangan remaja dan pemuda saat ini menggerakkan hati kami untuk mengadakan kegiatan diskusi ini,” kata Zulfikar.
Baca juga: ICMI Bakal Gelar Festival Budaya Islam Keraton Nusantara
Ia melanjutkan, berbagai masalah yang dibahas dalam diskusi itu di antaranya adalah perilaku negatif remaja, ketidak percayaan diri, mental block, penghambat kreativitas, masalah kepemimpinan dalam organisasi, dan perspektif Islam dalam penanganan gangguan kesehatan mental.
“Ada satu contoh yang menarik, soal mental health remaja Palestina. Umumnya korban perang mengalami traumatis dan ketakutan, tetapi tidak bagi remaja dan pemuda Palestina. Mereka kuat mentalnya. Di Indonesia tidak ada perang, tetapi gangguan kesehatan mental malah meningkat,” jelas Zulfikar yang juga menjabat sebagai Ketua PD PRIMA DMI Jakarta Pusat.
Di akhir diskusi, dirinya mengajak untuk menguatkan hubungan silaturahim antara aktivis masjid dan aktivis organisasi kepemudaan Islam, sehingga dapat berkolaborasi dalam program. Salah satu program yang dimaksud adalah kerja sama penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang saat ini sedang berjalan di Jakarta, dengan menggandeng organisasi internasional Friends of Palestine (FoP).
Penerimaan donasi dapat melalui Pengurus Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah PRIMA DMI di Jakarta atau melalui Bank Syariah Indonesia nomor rekening 780.780.0878 atas nama Sahabat Masjid Berdaya.