Ketua Umum PP Persis: “Sikapi Hasil Quick Count Secara Santai”

Penyelenggaraan pemungutan suara sebagai rangkaian Pemilu 2024 telah dilaksanakan. Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) menyatakan mengapresiasi seluruh lembaga dan petugas penyelenggara pemilu yang telah bekerja keras, sehingga pemungutan suara pada 14 Februari 2024 dapat terselenggara dengan baik dan lancar. PP Persis juga memberi catatan, jika masih terdapat kekurangan dalam beberapa aspek, tentu saja hal itu merupakan suatu yang wajar.

Sikap itu disampaikan Ketua Umum PP Persis, Ustadz Dr. Jeje Zaenudin, dalam keterangan yang ia sampaikan di sela-sela kegiatannya di Perlis, Malaysia, pada Jumat (16/2/2024). Ustadz Jeje menegaskan, berkat kekompakan dan kerja keras seluruh elemen petugas penyelenggara pemilu yang sungguh luar biasa, pilpres dan pileg kali ini dapat berjalan aman dan lancar.

“Mengurus pilpres dan pileg yang angka pemilihnya lebih dari 204 juta jiwa, kemudian jumlah TPS lebih dari 800.000, serta medan penyelenggaraan pemilu dari Sabang sampai Merauke yang begitu luas dan berat, bukanlah hal yang mudah,” kata dia.

Sejumlah lembaga survey telah merilis hasil pemilu dalam wujud Quick Count. Berbagai polemik pun bermunculan atasnya. Menyikapi polemik atas hasil hitung cepat atau Quick Count yang dirilis beberapa lembaga survey tersebut, Ustadz Jeje berpandangan, penghitungan suara pilpres dan pileg secara cepat melalui metode ilmiah Quick Count tentu saja tidak bisa dijadikan dasar hukum yang pasti untuk menyatakan paslon mana yang menang ataupun paslon mana yang kalah.

“Karena, menurut perundang-undangan yang mengatur pemilu, penghitungan suara hasil pemungutan suara yang diakui dan sah secara hukum adalah hasil penghitungan dan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” tegas Ustaz Jeje.

Karena itu, Ustadz Jeje mengajak semua pihak untuk bersabar dan tidak terpancing untuk berpolemik yang tidak produktif, dan kemudian menimbulkan pro-kontra yang mengarah kepada ketegangan dalam hubungan antar masyarakat. Sebab, Quick Count ini tidak berpengaruh kepada keabsahan hasil pemilu yang sebenarnya.

Baca juga: Muhammadiyah Imbau Semua Pihak Hormati Hasil Pemilu 2024

“Sikapilah hasil Quick Count secara santai dan wajar. Bagi yang meyakini bahwa hasil Quick Count itu sudah akurat sebagai cerminan dari hasil pemilu yang sebenarnya, ya silakan saja. Sedangkan bagi yang tidak mempercayai hasil Quick Count, ya silakan juga,” lanjutnya.

Kemudian, jika nanti sudah ditetapkan pemenangnya secara definitif, maka siapa pun pemenangnya seyogianya diterima oleh semua pihak dengan lapang dada. Selain itu, kata Ustadz Jeje, PP Persis juga mengimbau kepada seluruh kaum muslimin, terutama tokoh masyarakat, alim ulama, asatidzah, dan para pendakwah, agar bisa menenangkan masyarakat. Termasuk tidak terpancing kepada isu-isu dan upaya membenturkan antar komunitas masyarakat.

“Jika didapati data dan fakta kesalahan apalagi kecurangan dan manipulasi hasil pemilu, maka hendaknya dilakukan pengaduan, proses hukum, dan terus kawal, oleh pihak-pihak yang kompeten dan berkepentingan, agar ditindak secara benar,” tegasnya.

Setelah rangkaian pemilu selesai, Ustadz Jeje mengajak seluruh masyarakat untuk kembali menguatkan suasana kebersamaan dan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Pemilu hanyalah salah satu proses politik dalam kehidupan bernegara, sebagai sarana menjaga keberlangsungan perjalanan bangsa menuju kemajuan, kejayaan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, di bawah naungan keridhaan Allah SWT. Maka, tidak sepatutnya menjadi ajang yang memicu keretakan dan perpecahan bangsa.

“Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik bagi umat dan bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara,” tutupnya.