Klinik Indonesia di Gaza Sebulan Beroperasi, Persediaan Obat Jadi Tantangan
GAZA – Klinik Indonesia yang berlokasi di Khan Younis, Gaza, telah berhasil beroperasi selama satu bulan penuh di bawah kepemimpinan dr. Amin Al-Nawajha, seorang penerima beasiswa doktoral FK Universitas Brawijaya dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Klinik yang didirikan dengan tenda ini telah memberikan layanan medis kepada 10 ribu pasien dari wilayah padat penduduk, dengan mayoritas kasus yang ditangani berkaitan dengan infeksi dan penyakit umum lainnya.
Sekretaris Jenderal BSMI Muhamad Rudi mengatakan, Klinik Indonesia di Gaza sudah berhasil beroperasi dan terbukti sangat dibutuhkan oleh masyarakat Gaza.
"Bahkan laporan dari Gaza, banyak pasien yang datang jauh dari lokasi klinik karena memang tidak banyak Fasilitas Kesehatan yang bisa beroperasi di dalam Gaza," tutur Rudi dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).
Rudi menyebut, salah satu tantangan operasional Klinik Indonesia di Gaza adalah ketersediaan pasokan obat. Ia menyebut, saat ini pihaknya terus berusaha agar pasokan obat bisa tetap tersedia dengan baik.
dr. Amin Al-Nawajha melaporkan Klinik Indonesia di Gaza fokus menangani berbagai jenis luka dan penyakit yang kerap muncul di daerah berisiko tinggi seperti Gaza. Beberapa kondisi medis yang paling banyak dihadapi oleh tim dokter adalah luka infeksi, ruam kulit dan alergi, radang amandel akut, perawatan luka bakar, infeksi dada dan gastritis atau persoalan pencernaan.
dr. Amin Al-Nawajha menyampaikan kebutuhan layanan medis di Gaza, terutama di Khan Younis, sangat mendesak.
"Kami sangat berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat di sini. Sebagai penerima beasiswa dari BSMI, saya sangat berterima kasih atas dukungan ini dan berharap agar kami bisa terus memperluas layanan kepada lebih banyak orang yang membutuhkan," ujar dr. Amin.
Klinik ini didirikan sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Gaza. BSMI, ujar Rudi, berharap Klinik Indonesia di Khan Younis dapat terus beroperasi dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat lokal, sembari menjadi simbol persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Palestina.