Klub Tahanan Palestina: Walid Daqqah Wafat di Penjara Zionis Israel
Klub Tahanan Palestina mengumumkan dalam sebuah pernyataan singkat di media sosial bahwa Walid Daqqah telah wafat di Rumah Sakit Assaf Harofeh awal April 2024. Klub Tahanan Palestina adalah organisasi Palestina independen non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1993 dengan sekitar 1.600 anggota mantan tahanan Palestina yang setidaknya berada satu tahun di penjara Israel.
Daqqah wafat sebagai akibat dari kebijakan kelalaian medis yang disengaja dan pembunuhan secara perlahan yang dilakukan oleh penjajah Israel. Kesehatan Daqqa dilaporkan memburuk sejak Maret tahun lalu, akibat radang paru-paru yang parah dan gagal ginjal akut.
Walid Daqqah adalah warga Palestina berusia 62 tahun yang ditangkap Zionis Israel tahun 1986 dan dijatuhi hukuman 37 tahun penjara. Masa hukuman itu sebenarnya telah diselesaikannya pada bulan Maret 2023. Namun, ia tak juga dibebaskan.
Baca juga: Ketegaran Ismail Haniyeh Sikapi Tindak Kriminal IDF
Awal April tahun 2023 lalu, keluarga Walid Daqqah dan berbagai lembaga menyerukan kebebasannya. Mereka pun memulai kampanye lokal dan internasional di bawah slogan “Kebebasan untuk Walid Daqqah”. Tujuannya untuk menyelamatkan Daqqah sebelum terlambat. Namun, penjajah Israel menggunakan semua alatnya untuk membunuh Daqqah secara perlahan melalui serangkaian kejahatan medis yang sistematis.
Setahun kemudian, April 2024, Walid Daqqah telah naik ke penjara penjajah untuk bergabung dengan para tahanan syahid yang jenazahnya masih ditahan. Sejak 7 April 2024 hingga kini, penjajah Israel terus menahan jenazah Walid Daqqah.
Penjajah Israel tak berhenti pada perampasan kebebasannya, menyiksanya, dan menolak pengobatan setelah ia didiagnosis mengidap kanker. Namun, mereka juga masih bersikeras menahan jenazahnya hingga hari ini. Walid Daqqah termasuk di antara 26 tahanan syahid yang jenazahnya masih ditahan oleh penjajah Israel. Yang tertua adalah tahanan Anis Dolah, yang jenazahnya ditahan sejak tahun 1980.