KTT Darurat Negara Arab dan Islam, Ini Harapan Masyarakat Internasional

Pada Senin (15/9/2025) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Negara-Negara Arab dan Islam dilaksanakan di Doha, Qatar. Pertemuan itu merupakan respons atas tindakan kriminal sebelumnya, ketika militer penjajah Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha pada Selasa (9/9/2025). Pimpinan gerakan tersebut selamat, tetapi seorang anggota keamanan dalam negeri Qatar tewas dalam serangan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menyatakan, KTT darurat tersebut akan membahas rancangan pernyataan bersama yang mengecam serangan penjajah Israel, sekaligus merumuskan langkah-langkah bersama Arab dan Islam untuk menanggapi agresi itu. 

“Waktu pelaksanaan KTT ini mencerminkan solidaritas dunia Arab dan Islam dengan Qatar dalam menghadapi agresi pengecut penjajah Israel, serta penolakan tegas terhadap terorisme negara yang dilakukan Tel Aviv,” tegasnya.

Para pemimpin dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara dan Liga Arab yang beranggotakan 22 negara menyatakan akan hadir. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah dikonfirmasi hadir. Demikian pula Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Alhamdulillah! Hamas: Serangan Penjajah yang Menarget Pimpinan Kami Gagal Total
Penjajah Israel melancarkan “serangan pengecut” menargetkan kompleks perumahan anggota biro politik Hamas di Doha pada Selasa sore. Biro Politik Hamas mengatakan, pemimpin utama mereka selamat dari upaya pembunuhan oleh penjajah Israel itu.

Harapan dan Ancaman Masyarakat Internasional

Bagi masyarakat Negara Arab dan Islam, pertemuan KTT ini istimewa, baik ditilik dari latar belakang maupun dari segi pemilihan waktu dan tempatnya. Qatar merupakan salah satu mediator dalam perundingan-perundingan perdamaian antara penjajah Israel dengan Pejuang Palestina.

Namun, ini bukan kali pertama negara Arab dan Islam menggelar konferensi untuk membahas genosida penjajah terhadap rakyat Palestina. Sehingga, melalui media sosial, masyarakat publik internasional mengungkapkan harapan, agar keputusan akhir pertemuan itu melahirkan solusi strategis dan efektif demi menghentikan tindakan kriminal yang dilakukan oleh penjajah Israel.

“Umat Arab dan Islam berada di persimpangan sejarah yang sulit. Jika KTT tidak menghasilkan persatuan yang tulus, langkah yang efektif, serta keputusan yang tegas terhadap arogansi Israel di kawasan, maka Israel tidak akan berhenti pada kejahatannya yang keji terhadap Qatar, melainkan akan semakin brutal terhadap semua pihak.” ujar akun @amansouraja.

Salah satu netizen juga berharap kepada peserta KTT Darurat Negara Arab dan Islam untuk menentukan langkah konkret. Bukan hanya pernyataan yang bersifat retorika belaka.

Blak-Blakan! Qatar Akan Balas Israhell Sampai Kapok
Like & Follow Us! Instagram : https://s.id/IgSabili Lyinkid : https://lynk.id/mediasabili YouTube : https://s.id/youtubesabili Group Whatsapp : https://s.id/wagsabili Telegram : https://s.id/telegramsabili Tiktok : https://www.tiktok.com/@media.sabili

“KTT Doha merupakan ujian yang menentukan. Umat tidak lagi membutuhkan pernyataan yang bersifat retorika, melainkan sikap tegas yang mampu menghentikan penjajahan. Yang dibutuhkan adalah keputusan nyata yang dimulai dengan memberlakukan blokade politik dan ekonomi terhadap Tel Aviv, serta mendukung perlawanan dengan segala cara,” tulis akun @drtarekelzomor.

Bahkan, netizen lainnya mengecam dan mengultimatum negara arab dengan perpecahan dan keberlangsungan kezaliman penjajah yang terus terjadi.

Jika KTT besok tidak menghasilkan keputusan konkret yang berdampak bagi penjajah dan para sekutunya, maka kezaliman Zionis dan Amerika akan terus berlanjut, perpecahan Arab akan semakin dalam, dan dunia Arab akan berada selangkah lagi menuju rencana ‘Israel Raya’ di tengah realitas Arab yang tercerai-berai,” ucap akun @Abdulla_Alamadi.

(Diolah dari berbagai sumber)