Lomba Mural Palestina 2025 Digelar, Membuka Harapan Baru untuk Kemerdekaan Palestina
Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) bersama Karang Taruna RW 010 Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, menggelar kegiatan bertajuk "Lomba Mural Palestina 2025". Kegiatan yang mengusung tema “7 Oktober: Membuka Harapan Baru untuk Kemerdekaan Palestina” itu digelar dalam rangka memeringati momen Dua Tahun Taufan Al-Aqsa.
Ketua Panitia Lomba Mural Palestina 2025, Muhaimin Abi Kayyis, di Jakarta Utara, 5 November 2025, mengatakan, kegiatan itu diikuti oleh lebih dari sepuluh tim muralis lokal dari berbagai wilayah di Jakarta Utara. Di antaranya dari kelurahan Rawa Badak Selatan, Plumpang, Semper Barat, dan Tugu Selatan. Melalui karya mural, lanjut dia, para peserta menyampaikan pesan solidaritas dan kepedulian terhadap perjuangan rakyat Palestina.
“Kami ingin mengingatkan dunia bahwa perjuangan Palestina bukan hanya isu luar negeri, tetapi isu kemanusiaan. Melalui mural, kami suarakan itu dengan cara yang indah dan damai,” tutur Muhaimin yang juga menjabat Ketua RT 009 RW 010 Kelurahan Rawa Badak Selatan itu.
Warga Rawa Badak Selatan dan kelurahan-kelurahan asal para peserta tersebut terlihat menyambut penyelenggaraan kegiatan tersebut dengan antusias. Anak-anak, remaja, hingga orang tua, ikut menyaksikan dan membantu proses pengecatan mural. Sehingga, lorong-lorong kampung pun berubah menjadi ruang edukasi publik dan ekspresi kemanusiaan.
“Dari dinding inilah kita mulai menyuarakan kebenaran dan menolak penjajahan,” ungkap salah satu peserta.
Dan setelah melalui proses penilaian, dewan juri menetapkan tiga tim terbaik yang berhasil menghadirkan karya kuat dan sarat makna. Juara 1 diraih Tim RW 001 Rawa Badak Selatan (Agus H, Ending, Yanuar A); Juara 2 didapatkan Tim Plumpang B (Herman, Supandi, Heriyanto); dan Ust. Zulfikar, Ilham Harahap, serta Dadang Sujana dari Tim Tugu Selatan menempati Juara 3.
Terlihat, mural para pemenang menampilkan simbol-simbol perlawanan, keteguhan, dan doa bagi kebebasan Palestina. Warna-warna yang dituangkan pun menjadi lambang keberanian dan harapan baru.
Solidaritas yang Tumbuh dari Kampung
Panitia Lomba Mural Palestina 2025 berharap, kegiatan yang mereka gelar itu bukan hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga bentuk nyata kepedulian dan solidaritas masyarakat terhadap isu kemanusiaan global. Melalui seni, pesan moral dan spiritual dapat tersampaikan secara damai namun kuat.
"Dari Rawa Badak Selatan, kami suarakan: Bebaskan Palestina!” tegas Muhaimin Abi Kayyis.
Panitia pun berharap, Lomba Mural Palestina dapat menjadi agenda tahunan. Tujuannya untuk memerkuat solidaritas dan kesadaran masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Setiap warna dan setiap goresan adalah bentuk perjuangan. Dari kampung kecil di Jakarta Utara, kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian dan solidaritas bisa dimulai dari lingkungan terdekat,” pungkas Muhaimin Abi Kayyis.