Mendekap Sesak

Kehilangan selalu menjadi salah satu hal yang ditakutkan setiap orang

Meski kita tahu betul bahwa sejatinya semua yang kita miliki hanyalah titipan,
namun tak bisa dimungkiri, setiap kali kehilangan itu datang,
sungguh sulit rasanya untuk bisa menerima dan mengikhlaskan.

Kehilangan sesuatu, atau pun seseorang, yang kita sayang...
Yang dulu selalu ada dan dekat, kini hanya tinggal bayang-bayang.
Seakan hilang tempat untuk pulang.
Meninggalkan luka yang sesaknya bukan kepalang.

Lalu, dari setiap kehilangan yang pernah kita hadapi,
kita terlalu sibuk membohongi diri.
Selalu berusaha terlihat tegar tanpa henti.

Padahal, di balik senyum yang kita paksakan,
ada luka yang juga butuh ruang untuk pulih perlahan.

Di setiap jeda waktu, sisakanlah selalu sebuah "ruang" untuk hatimu.
Ruang di mana tak ada siapa pun yang akan tahu,
dan kau bisa menangis sepuasnya di situ.
Biarkan dirimu mendekap semua sesak yang mengiris bagai sembilu.

Menangislah ...
Luapkan segala rasa yang membuatmu gundah.
Itu tak akan membuatmu terlihat lemah,
tetapi justru menunjukkan betapa kuat dirimu meski berkali-kali patah.

Tak perlu malu.
Bukan berarti kau tak sempurna jika menyimpan banyak pilu.
Tak berarti kau buruk bila sesekali rapuh dan ingin mengeluh.
Justru dengan begitu, kau sungguh menjadi manusia yang utuh.

Kehilangan memang sangat menyesakkan.
Tetapi justru dari situlah hidup mengajarkan kita,
untuk menghargai apa-apa yang masih kita punya.
Sebab, segala hal tak akan berlangsung selamanya.