Menlu Imarah Islam Afghanistan, Mawlawi Amir Khan Muttaqi: "Kami Buka Peluang Hubungan dengan AS tetapi Tetap Dukung Palestina”
Ketika melakukan kunjungan resmi ke Qatar, 30 April 2025, Menteri Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan, Mawlawi Amir Khan Muttaqi, menerima Al Jazeera dalam wawancara video. Sejumlah hal dibahas dalam wawancara tersebut. Di antaranya membahas sejumlah isu hangat tentang Afghanistan baik langsung maupun tidak. Majalah Ash-Shumud telah menyalin teks wawancara tersebut, karena pentingnya topik dialog tersebut. Dan berikut ini adalah petikan wawancara tersebut yang diterjemahkan dari Majalah Ash-Shumud edisi 233 oleh Anshari Taslim.
Kami mulai dengan pertanyaan tentang kunjungan Anda ke Doha. Apa tujuan kunjungan ini?
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kunjungan kami ke Doha merupakan respon atas undangan resmi dari negara Qatar, mengingat hubungan luas yang mengikat kedua negara kita. Peluang berharga kini telah tercipta bagi Qatar untuk berinvestasi di Afghanistan serta meningkatkan kerja sama dan komunikasi bilateral di berbagai bidang. Kami ada di sini untuk mencapai tujuan ini, dan kami akan mengadakan pertemuan mendatang dengan sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan.
Apakah Qatar diperkirakan memainkan peran baru dalam kasus Afghanistan?
Kami selalu memiliki hubungan terhormat dengan Negara Qatar. Kota ini telah menjadi kantor politik kami sejak awal. Di sini pula negosiasi kami dengan pihak Amerika dilaksanakan. Qatar memainkan peran yang positif dan konstruktif. Saat ini, kami tengah memasuki babak baru yang ditandai dengan banyaknya peluang kerja sama bilateral, baik di bidang investasi, pertukaran perdagangan, maupun kerja sama di bidang politik, budaya, dan ekonomi.
Babak panjang perang, kerusuhan, dan kekacauan yang berlangsung selama empat dekade telah berakhir. Muncullah babak baru stabilitas dan kemitraan. Kami sangat menghargai dukungan Negara Qatar dan memandang kemitraannya dengan Afghanistan sebagai kehormatan, mengingat pentingnya negara tersebut bagi lanskap politik Afghanistan.
Bagaimana Anda menilai situasi keamanan dan politik di Afghanistan saat ini?
Untuk pertama kalinya dalam hampir 45 tahun, Afghanistan menyaksikan pemerintahan pusat bersatu yang berkuasa atas seluruh negeri. Fragmentasi dan konflik internal telah berakhir, dan mencapai tingkat keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di masa lalu stabilitas tidak pernah bertahan lebih dari beberapa bulan, tetapi saat ini, saat kita memasuki tahun keempat kekuasaan Taliban, kita menyaksikan situasi keamanan yang sangat stabil. Warga juga merasakan peningkatan kepercayaan dan kepastian hukum terhadap pemerintah, sehingga mereka pun mulai terlibat dalam kehidupan politik. Hubungan luar negeri kita juga tengah mengalami perluasan signifikan, baik regional maupun internasional. Kesimpulannya, situasi keamanan dan politik bergerak ke arah yang positif, dengan kemajuan signifikan yang telah dicapai di bidang politik, seiring dengan situasi keamanan yang sepenuhnya stabil.
Bagaimana upaya untuk mendapatkan pengakuan terhadap pemerintah Afghanistan?
Kami memulai bidang ini dari awal, dan alhamdulillah, kami sekarang telah mencapai tahap di mana kami memiliki perwakilan diplomatik di 41 negara di seluruh dunia. Kami telah membuka kedutaan dan konsulat kami, dan kedutaan sejumlah negara di Kabul tetap buka. Hubungan perdagangan kita juga telah berkembang secara signifikan.
Di bidang politik, kami telah mencapai banyak prestasi gemilang. Selama empat tahun terakhir, kami telah membuat kemajuan signifikan di berbagai bidang. Saat ini, hubungan kita dengan beberapa negara telah normal, sementara dengan negara lain masih dalam proses perkembangan dan perluasan. Kami terus menyaksikan kemajuan berkelanjutan dalam arah ini.
Tahanan Amerika baru-baru ini dibebaskan melalui mediasi Qatar, dan langkah ini mendorong kami untuk bertanya tentang hubungan Anda dengan Amerika Serikat. Bagaimana keadaannya sekarang?
Kami menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat di Doha, dan perjanjian itu mencakup beberapa ketentuan. Semua ketentuan yang terkait dengan Imarah Islam dilaksanakan sepenuhnya. Misalnya, disepakati bahwa pasukan asing akan diberikan masa tenggang 14 bulan untuk meninggalkan Afghanistan, asalkan mereka tidak diserang selama periode itu. Hal ini telah dilaksanakan. Perjanjian itu juga menetapkan bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan melawan pihak mana pun, dan ini juga dipatuhi. Tahanan yang berafiliasi dengan pemerintahan sebelumnya dibebaskan, dan kami melaksanakan segala yang menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya. Sedangkan untuk pihak Amerika, ada beberapa hal yang sayangnya belum terlaksana. Misalnya: pembebasan tawanan kita, yang pada saat itu tidak terjadi, tetapi kemudian dibebaskan berdasarkan perkembangan di lapangan. Kesepakatan itu juga menetapkan penghapusan nama-nama pejabat Imarah Islam dari daftar hitam, namun hal ini belum tercapai. Ada janji untuk menghapus daftar imbalan finansial, dan ini baru-baru ini dilakukan dalam fase baru, tetapi masih dirahasiakan sampai saat ini. Salah satu ketentuan mendasar adalah bahwa Amerika Serikat tidak boleh mencampuri urusan Afghanistan dengan cara apa pun, dan kami sekarang menuntut pelaksanaan semua ketentuan ini.
Dengan perkembangan terkini dan kunjungan delegasi Amerika ke Kabul, Anda telah melihat konsekuensinya. Kami menganggap ini sebagai awal babak baru dalam hubungan kami dan kami berharap hubungan ini akan berkembang secara bertahap.
Kebijakan Imarah Islam adalah kebijakan yang berimbang. Kami juga menginginkan hubungan baik dengan negara tetangga. Kami juga menginginkan hubungan serupa dengan negara lain di seluruh dunia, termasuk negara-negara Barat dan Amerika Serikat. Jika pihak lain menganut keseimbangan ini, kita dapat mencapai kemajuan bersama di bidang ekonomi, politik, dan diplomatik.
Apakah kebijakan pemerintahan AS sebelumnya yang dipimpin Presiden Joe Biden berubah dengan kedatangan Trump? Apakah ada perubahan dalam hubungan dan komunikasi dengan Anda, terutama dalam aspek ekonomi?
Seperti Anda ketahui, perjanjian antara kami dengan Amerika Serikat ditandatangani selama masa jabatan mantan Presiden Donald Trump. Negosiasi berlangsung pada waktu itu, dan kami mencapai kesepakatan yang komprehensif. Berdasarkan perjanjian itu, pasukan AS menarik diri dari Afganistan. Dengan kembalinya Presiden Trump ke tampuk kekuasaan, delegasi tingkat tinggi AS mengunjungi Kabul untuk pertama kalinya, dan kontak langsung pun dimulai. Kami berharap hubungan ini akan mengalami perkembangan positif, tetapi untuk mencapai kemajuan tersebut diperlukan keberanian politik dan harus memertimbangkan kepentingan kedua belah pihak.
Dengan memertimbangkan berbagai isu internasional terkini serta situasi di Afghanistan dalam hal stabilitas keamanan dan keberadaan pemerintahan yang bersatu, tanpa adanya kekacauan atau konflik internal, kami menegaskan bahwa pemerintah Afghanistan sedang menjalankan kebijakan yang berimbang. Berdasarkan fakta-fakta ini, kami optimis terhadap kemungkinan tercapainya kemajuan dalam hubungan dengan Amerika Serikat. Namun, ini tergantung pada kemauan pihak Amerika untuk bergerak maju dan mengambil langkah-langkah praktis. Di pihak kami, tidak ada hambatan terhadap kemajuan ini.
Secara spesifik, apa saja poin pertikaian yang tersisa dengan Amerika Serikat yang Anda dan Presiden Trump ingin selesaikan?
Kami telah berulang kali menekankan, dan terus menekankan kepada pihak Amerika, perlunya mereka memiliki pemahaman yang benar dan komprehensif tentang situasi di Afghanistan dan untuk sepenuhnya menyadari kebijakan yang sedang ditempuh, terutama karena kebijakan kami didasarkan pada keseimbangan dan keterbukaan.
Setelah 45 tahun konflik, Afghanistan telah mencapai fase baru di mana tidak ada lagi gangguan keamanan, tidak ada budi daya atau perdagangan narkoba, dan wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk melawan pihak lain. Jika realitas di lapangan dipahami, dan didasarkan pada visi realistis berdasarkan fakta dan bukan propaganda media yang bias atau pernyataan oposisi, akan ada peluang nyata untuk mencapai kemajuan dalam hubungan. Namun, jika ini didasarkan pada sumber yang tidak netral, akan sulit mencapai pemahaman bersama.
Pada tahap ini, kami berupaya membangun hubungan positif dengan Amerika Serikat, meski pun terdapat perbedaan dalam beberapa isu global, seperti posisi tegas kami dalam mendukung perjuangan Palestina yang adil dan dukungan kami bagi rakyat Palestina yang tertindas di Gaza, yang kami anggap sebagai tanggung jawab moral. Meski pun kita mungkin berbeda dengan Amerika Serikat dalam posisi ini, hal ini seharusnya tidak memberikan dampak negatif pada hubungan bilateral kita, karena tidak ada perbedaan mendasar di antara kita yang memerlukan konfrontasi.
Sampai sejauh mana upaya pencabutan sanksi terhadap Afghanistan? Di sektor perbankan, misalnya?
Afghanistan telah keluar dari perang selama lebih dari 45 tahun, dan rakyatnya harus diperlakukan dengan kasih sayang dan keadilan. Sanksi yang saat ini dijatuhkan terhadap Afghanistan tidak adil dan tidak dapat dibenarkan serta merupakan pelanggaran hak-hak rakyat Afghanistan. Pembekuan aset dan keuangan Afghanistan juga merupakan perampasan hak-hak yang sah secara melawan hukum.
Kami menuntut pencabutan semua sanksi, pembukaan pintu bagi perdagangan yang sah, dan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi kerja sama bilateral. Mereka yang menerapkan sanksi ini hendaknya tidak memaksa rakyat Afghanistan untuk menggunakan metode ilegal atau tidak teratur dalam urusan bisnis mereka. Meski pun beberapa perbaikan telah terjadi, namun perbaikan tersebut belum memadai. Sanksi harus diakhiri untuk selamanya, karena sanksi tersebut tidak memiliki pembenaran hukum atau logis dan tidak memberikan stabilitas atau pembangunan di Afghanistan.
Lalu bagaimana sikap kawasan terhadap Anda? Bagaimana negara-negara regional dapat berkontribusi untuk mencabut sanksi dan mengatasi dampak ekonomi yang signifikan dari sanksi berkelanjutan terhadap Afghanistan?
Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan negara-negara di kawasan ini, terutama di bidang perdagangan. Sebagaimana diketahui, Afghanistan merupakan negara tanpa pantai dengan jumlah penduduk sekitar 40 juta jiwa, dan sangat bergantung pada impor karena tidak memiliki volume ekspor yang besar. Yang membuat kebutuhannya akan perdagangan begitu kuat dan mendesak.
Kami telah mampu membangun hubungan diplomatik dan ekonomi yang kuat dengan negara-negara tetangga, selain hubungan budaya dengan beberapa dari mereka. Saat ini kami tidak menghadapi kendala berarti di area ini. Sejumlah negara di kawasan telah mengakui perwakilan di tingkat duta besar, dan kami bercita-cita untuk menjalin hubungan serupa dengan seluruh dunia.
Rusia telah menghapus Taliban dari daftar kelompok terlarang. Hal ini mendorong kami untuk bertanya, sejauh mana hal ini akan berdampak pada hubungan Anda dengan Rusia dan situasi internal di Afghanistan?
Kami menghargai langkah Rusia baru-baru ini. Terdapat kendala yang menghambat perluasan hubungan kita. Dan kini setelah kendala tersebut teratasi, terbukalah jalan untuk meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang perdagangan dengan negara-negara di kawasan. Afghanistan terletak di jantung Asia dan membentuk jembatan yang menghubungkan Asia Selatan dengan Asia Tengah. Ini adalah koridor transit alami. Kami bercita-cita agar negara kami menjadi penghubung utara dan selatan melaluinya.
Rusia juga dapat memeroleh keuntungan dari lokasi geografis yang penting ini. Oleh karena itu, langkah pihak Rusia ini positif dan penting dan telah membuka pintu bagi perkembangan lebih lanjut di masa mendatang. Kami melihatnya sebagai keputusan yang tepat dari segi waktu dan isi.
Seperti apa kemajuan ini? Apakah perkembangan ini mendorong Anda menuju hubungan yang lebih dekat dengan China, misalnya? Antara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Rusia; Anda ada di mana sekarang?
Letak geografis dan keadaan politik Afghanistan mendikte kebijakan yang seimbang, yang merupakan kebijakan yang kami adopsi, dan melaluinya kami berupaya membangun hubungan positif dengan semua negara. Kami siap terlibat dengan negara mana pun yang mengambil inisiatif untuk meningkatkan kerja sama, baik di bidang komersial, politik, maupun budaya.
Kami tidak ingin Afghanistan dipaksa mengambil sikap menentang satu negara demi mendekati negara lain. Sebaliknya, kami menginginkan hubungan baik dengan semua orang.
Kami telah memelajari pendekatan ini secara mendalam dan menemukannya demi kepentingan nyata negara kami. Afghanistan tidak akan lagi menjadi arena konflik atau persaingan negatif antara kekuatan besar atau negara regional. Jika ada persaingan, kami ingin persaingan tersebut menjadi persaingan positif di bidang ekonomi, perdagangan, transit, teknologi, dan dialog. Kami sepenuhnya siap bekerja sama di semua bidang ini, dan kebijakan kami tidak ditentukan dengan cara merugikan pihak mana pun, tetapi didasarkan pada netralitas dan keseimbangan.
Inilah yang Anda cita-citakan, Tuan Menteri. Tetapi bagaimana situasi saat ini? Terutama dengan perkembangan baru dengan Rusia; Presiden Trump tiba; juga Hubungan ekonomi dengan China. Apakah hal ini benar-benar tecermin - saat ini - dalam kondisi ekonomi di Afghanistan?
Afghanistan adalah bagian dari dunia ini dan hidup di dalamnya. Dunia ini seperti sebuah desa, dan wajar saja jika konflik ekonomi, militer, atau keamanan apa pun akan berdampak pada semua orang, tetapi kami tidak memerkirakan dampak ini akan signifikan di Afghanistan. Sebab, hubungan kita dengan berbagai negara didasarkan pada keseimbangan. Hubungan ekonomi kami dengan banyak negara telah menguat, dan jika kelemahan muncul di satu area, area lain akan tetap terbuka, sehingga membatasi dampak negatif. Kami berharap konflik tidak akan meletus di kawasan itu yang akan berdampak negatif terhadap Afghanistan.
Sekarang, empat tahun pemerintahan Anda, bagaimana dengan urusan internal? Apakah ada inisiatif baru untuk dialog komunitas dan keterbukaan terhadap lebih banyak gerakan di Afghanistan?
Kami tidak ingin mengulang pengalaman pahit yang dialami Afghanistan di masa lalu. Kami telah mendeklarasikan amnesti umum dan menegaskan bahwa Afghanistan adalah rumah bersama bagi semua warga Afghanistan, dan setiap orang harus hidup sebagai saudara tanpa diskriminasi berdasarkan afiliasi politik, suku, atau daerah. Semua warga negara adalah sama, dan mereka telah hidup bersama di masa lalu, dan mereka harus terus melakukannya sekarang juga.
Pemerintah mewakili semua orang, dan setiap warga negara berhak berkomunikasi dengannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa diskriminasi apa pun. Tidak ada krisis saat ini yang memerlukan pembentukan persamaan atau solusi baru. Setiap orang di negara ini menikmati kebebasan bergerak, berdagang, dan tinggal, dan tidak ada seorang pun yang terancam karena pandangan politik mereka. Situasi ini harus dipertahankan dan diperkuat.
Bagaimana dengan gerakan politik yang khususnya aktif di Afghanistan, misalnya Taliban Pakistan? Apa batasan komunikasi dan hubungan Anda dengan gerakan-gerakan ini?
Saat ini tidak ada oposisi terorganisasi atau kolektif di dalam Afghanistan. Kalau pun ada, itu ada pada tingkat individu yang tinggal di luar negeri. Tidak ada oposisi atas nama partai atau organisasi. Kami tidak menginginkan terulangnya gerakan negatif ini. Bagi para individu, kami menyambut baik kepulangan mereka dan pintu kami terbuka untuk mereka. Mereka dapat berkomunikasi dengan kami dan tinggal di tanah air mereka tanpa masalah.
Jika sekarang kita beralih berbicara tentang ketegangan saat ini antara India dan Pakistan; Apa posisi Anda di Afghanistan terkait ketegangan ini? Bagaimana Anda memantau ketegangan berbahaya yang sedang terjadi?
Kebijakan resmi Imarah Islam jelas, kami mengutuk semua peristiwa yang terjadi di Pakistan dan India, dan kami telah menyampaikan simpati kami kepada kedua belah pihak. Kami tidak menginginkan adanya ketegangan di kawasan ini dan kami lebih suka jika perbedaan diselesaikan melalui dialog. Kami berharap tidak ada krisis baru yang akan meletus di kawasan ini. Posisi kami adalah mendukung keamanan dan stabilitas. Kami memiliki hubungan dagang dengan Pakistan dan India, dan kami berharap masalah ini akan diselesaikan melalui pemahaman.
Namun baru-baru ini ada perkembangan dalam hubungan, misalnya dengan Pakistan. Termasuk deportasi pengungsi Afghanistan ke Afghanistan. Apakah ini memengaruhi ketegangan saat ini? Apakah ada hubungannya?
Situasi saat ini tidak memengaruhi hubungan kami dengan Pakistan atau India, karena perselisihan ini terjadi antara keduanya, bukan antara kita dengan salah satu dari keduanya. Kami memelihara hubungan diplomatik dengan kedua pihak dan berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan level mereka. Tidak ada masalah langsung antara Afghanistan dengan kedua negara tersebut.
Menurut Anda, apa tantangan paling penting yang dihadapi Afghanistan saat ini?
Seperti yang Anda ketahui, Afghanistan telah menyaksikan perang selama 45 tahun, yang mengakibatkan kerusakan yang meluas. Saat ini, dengan kembalinya keamanan, populasi telah meningkat, dan persyaratan untuk infrastruktur semisal jalan, bandara, teknologi, dan energi, telah meningkat. Memenuhi persyaratan ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Kita menghadapi tantangan-tantangan ini, dan kita telah mulai berupaya untuk mengatasinya. Dan kita berharap Tuhan akan memberi kita keberhasilan dalam melakukannya.
Diterjemahkan oleh Anshari Taslim dari majalah Ash-Shumud edisi 233.