Nyaris 1500 Orang Ikuti MMQ Qiroati Cabang Pondok Gede
Koordinator Qiroati Cabang Pondok Gede menggelar kegiatan Majelis Muallimil Qur’an (MMQ), Ahad (9/6/2024) pagi. Acara tersebut digelar di Masjid Agung At-Tiin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.
Sejumlah koordinator wilayah Qiroati tampak hadir dalam acara Majelis Muallimil Qur’an kali ini. Di antaranya adalah Korwil Qiroati Jabodetabek, Ustadz Abu bakar Salim Zarkasyi. Hadir pula koordinator pentashih metode Qiroati, Ustadz Abdus Salam, MA.
Panitia menyebutkan, 1.494 orang peserta mengikuti acara itu. Para peserta merupakan pengajar Al Qur’an dengan metode Qiroati se-Jabodetabeka (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang). MMQ merupakan ajang silaturrahmi bagi para pengajar metode Qiroati, sekaligus sebagai sarana untuk terus mengasah penguasaan metode tersebut secara baik. Kegiatan MMQ digelar secara berkala dengan masing-masing Koordinator Qiroati dalam satu kawasan pembinaan akan bertindak sebagai pelaksana secara bergiliran.
Qiroati adalah salah satu metode pengajaran baca Al Qur’an dengan peminat yang luas. Salah satu keunggulan Qiroati sebagai metode belajar membaca Al Qur’an terletak pada detail penguasaan mahrajul huruf secara benar. Metode Qiroati tidak sekadar mengajar agar santrinya bisa membaca Al Qur’an, tetapi juga menuntut para santri bisa membaca Al Qur’an secara benar dan indah.
Baca juga: Upaya FMC Cetak Juru Sembelih Halal yang Andal
Kelebihan lain dari metode ini adalah pada tradisi keilmuannya yang kuat. Para guru yang telah menguasai metode ini harus terus melakukan update dalam rangka meningkatkan kesempurnaan dalam membaca Al Qur’an dan penguasaan ilmu yang terkait, semisal tajwid.
Fungsi MMQ antara lain adalah sebagai forum yang digelar untuk menjaga tradisi keilmuan tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk pengembangan kapasitas pedagogis pengajar atau guru Qiroati.
MMQ tersebut diawali dengan acara khataman bersama, dilanjutkan dengan kajian tentang pedalaman Ilmu Al Qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Abdus Salam, MA. Di dalam uraian materinya, Ustadz Abdus Salam mengingatkan para guru metode Qiroati, bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah dan Allah sendiri yang akan menjaga kemurniannya, serta menjadi hujjah yang akan memberatkan pembacanya. Ia juga menambahkan, belajar membaca Al Qur’an tidak perlu buru-buru. Sebab, membaca Al Qur’an butuh ketekunan dan harus ditempuh secara bertahap.