PBB: Horor dan Kekejaman Kembali Terjadi Saat Israel Meningkatkan Serangan ke Gaza
Pejabat PBB telah menyatakan bahwa risiko "Kekejaman" meningkat di Gaza, dan warga Palestina terjebak dalam "Kengerian yang semakin mendalam" ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap wilayah tersebut.
Dilansir dari laman Aljazeera.com, Pada hari Rabu (6/12/2023) Volker Türk, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia mendesak Israel, Hamas, dan aktor internasional yang mempunyai pengaruh untuk mencegah "kekejaman" ketika terjadi peningkatan serangan Israel ke Gaza selatan.
"Warga Palestina di Gaza hidup dalam kengerian yang semakin mendalam," lanjut Türk, menggambarkan pengungsian dan perampasan sistemis terhadap jutaan warga Palestina, yang bertahan hidup dalam kondisi yang tidak aman, penuh sesak dan tidak sehat tanpa adanya keamanan.
"Rekan-rekan saya menggambarkan situasi ini sebagai "apokaliptik". Dalam keadaan seperti ini, ada peningkatan risiko kejahatan kekejaman," katanya.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengulangi kata-katanya, memperingatkan bahwa situasi di Gaza "semakin buruk setiap menitnya".
"Gelombang pengungsian lainnya sedang terjadi di Gaza", kata UNRWA dalam sebuah postingan di X, yang menyebut wilayah tersebut sebagai "salah satu tempat paling berbahaya di dunia".
Baca Juga : Sejak 7 Oktober 2023, Zionis Israel Jatuhkan 40.000 Ton Bahan Peledak di Jalur Gaza
Berbicara sesaat sebelum Hari Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 Desember, Türk mencatat bahwa sejarah telah menunjukkan bagaimana pengabaian terhadap hak asasi manusia dapat menyebabkan peristiwa yang dunia nyatakan "tidak akan pernah terjadi lagi" kenyataannya saat ini justru sedang terjadi.
Hal ini juga berisiko menimbulkan impunitas, tambahnya, seraya menyerukan agar semua tuduhan kejahatan masa perang terhadap warga sipil yang dilakukan oleh Zionis Israel diselidiki.
Dengan memperhatikan peningkatan yang "mengkhawatirkan" dalam "kekerasan militer" di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang dijajah, Türk mendesak "pihak berwenang Israel segera mengambil langkah-langkah mengakhiri impunitas yang meluas atas pelanggaran semacam itu.
Pejabat PBB tersebut mencatat adanya pembunuhan di luar hukum, kekerasan yang agresif terhadap warga sipil, peningkatan penahanan sewenang-wenang, perlakuan buruk, kekerasan seksual, dan lonjakan kematian warga Palestina dalam tahanan yang mengkhawatirkan.
Komunitas internasional harus bersatu "dengan satu suara", untuk menuntut gencatan senjata sesegera mungkin atas dasar kemanusiaan.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Zionis Israel melancarkan serangan balasan pada 7 Oktober, dalam beberapa hari ke depan dunia akan menandai peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang dideklarasikan pada 10 Desember 1948.