Pekat
Mana yang katanya "dunia itu sempit"?
Duniaku dan duniamu bahkan tak bersekat
Udara yang kita hirup pun begitu lekat
Tetapi, di tengah jutaan raga yang berlalu lalang kulihat,
mengapa tak pernah kutemukan dirimu, meski sekelebat?
Dan di antara ribuan peluang kebetulan yang bisa saja membuat kita terjebak,
mengapa Semesta tak pernah pertemukan kita barang sesaat, untuk sekadar bisa melepas rindu yang kian pekat?
Coba kau tebak... Mengapa terkadang rindu itu bisa tumbuh begitu kuat?
Bukan, bukan karena waktu atau pun jarak. Tetapi karena hatimu telah terikat,
oleh kehadiran yang begitu lekat, yang meski tak ada, tetap terasa dekat.
Bagai senja yang kehilangan tempat,
tak tahu pada langit mana harus menetap.
Rindu pun menjelma sesak, menunggu temu yang entah kapan sempat.
Mungkin jarak ini bukan sekadar sesak,
tetapi cara Allah mengajarkanku agar tak lalai dalam mengingat-Nya,
di tengah rindu yang pekat. Sebab, rindu yang sejati tak akan pernah sesat,
selama ia membawa hati kembali kepada Sang Maha Dekat.