Pelatihan Kesehatan Mental Keluarga Digelar dalam Jambore Nasional GiGa Indonesia di Bogor
Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia menggelar kegiatan bertajuk “Jambore Nasional GiGa Indonesia” pada 26-28 Juli 2024. Salah satu kegiatan dalam jambore yang diselenggarakan di D’Agape Resort Gadok, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, tersebut adalah Pelatihan Kesehatan Mental Keluarga yang mengangkat tema “Sehat Jiwaku, Keluargaku, dan Bangsaku”.
Di dalam gelaran “Jambore Nasional GiGa Indonesia” yang diikuti oleh 50 orang penggiat keluarga seluruh Indonesia itu, GiGa Indonesia mengandeng Forum Kota Layak Anak (FOKLA), Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Forum Generasi Berencana (GenRe), dan unsur lainnya. Acara tiga hari itu juga didukung oleh Dompet Dhuafa dan BSI Maslahat.
Menurut Ketua Pelaksana “Jambore Nasional GiGa Indonesia”, Retno Wijayanti, pelatihan kesehatan mental menjadi salah satu agenda kegiatan dalam rangkaian acara jambore itu untuk membangun kesadaran bahwa kesehatan mental keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental individu. Hal itu pula yang mendasari pemilihan tema “Sehat Jiwaku, Keluargaku, dan Bangsaku” dalam pelatihan tersebut.
“Pelatihan ini bertujuan untuk fokus bagaimana membangun kesehatan mental berbasis keluarga, karena selama ini dipahami bahwa kesehatan mental adalah milik individu, padahal kesehatan mental individu dipengaruhi juga dari kesehatan mental keluarga. Sehingga, (pelatihan ini ingin) memberi wawasan kepada peserta agar memahami definisi kesehatan mental, mengetahui tanda-tanda apabila ada anggota keluarganya mengalami gangguan kesehatan mental. Dengan berkumpulnya (peserta) dari berbagai unsur elemen, bisa berkolaborasi bekerjasama membangun ekosistem di wilayah masing-masing untuk membantu kesehatan mental di wilayah tersebut,” jelas Retno.
Selama Jambore itu berlangsung, para peserta belajar tentang Family Theraphy dengan adanya latihan teknik-teknik PFA (Psychological First Aid) serta teknik Virginia Satir untuk Penanganan Kesehatan Mental Keluarga bersama Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog. Asep Haerul Gani adalah anggota Psikolog Klinis Indonesia serta anggota dan pengurus di Asosiasi Psikolog Islam Indonesia.
“Jadi, kegiatan ini menginginkan keluarga-keluarga Indonesia dalam keadaan sehat, sejahtera lahir batin, dan perlu kegiatan inisiatif intervensi yang sifatnya preventif, promotif, dan edukatif. Kita bisa memulai dari memastikan kita sejahtera dan sehat mental dimulai dari diri kita, pasangan kita, seluruh anggota keluarga kita, tetangga-tetangga terdekat kita, lalu seluruh masyarakat kita,” tutur Asep.
Acara itu juga mengadvokasi program Kampung Rahamah Keluarga (KRK) untuk pencegahan dan penanganan Mental Illness berbasis ekosistem keluarga dan masyarakat. Program tersebut dicetuskan oleh ketua sekaligus pendiri GiGa Indonesia, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, MSi.
“Dengan persoalan-persoalan kesehatan mental yang sedemikian rupa, maka yang perlu kita lakukan agar kita memperoleh sesuatu dan memperluasnya ke jejaring yang lain, dengan pemahaman untuk masing-masing dan membayangkan untuk keluarga terdekat, kontribusi yang signifikan bersama bergerak untuk penguatan keluarga dalam pencegahannya, dengan Rancangan Tindak Lanjut (RTL) yang akan kita lakukan. Dengan program-program unggulan GiGa akan kita harmonisasikan, seperti Kampung Ramah Keluarga,” kata Euis Sunarti.
Pentingnya Kampung Ramah keluarga (KRK) juga disampaikan oleh salah satu penggeraknya, Rahmi Damayanti. “Kampung Ramah Keluarga (KRK) merupakan program sebagai upaya mendorong keluarga di suatu kampung untuk bertransaksi positif dengan lingkungan alam dan sosial, sehingga mendapat feedback positif. Di era sekarang yang banyak sekali permasalahan mental, KRK menjadi solusi permasalahan di keluarga Indonesia,” ucap Rahmi.