Pembohong Publik! Penjajah Israel Bakar Pengungsi Gaza Bersama AS

Sabtu Subuh (10/8/2024), pesawat penjajah kembali melakukan pembantaian dengan melancarkan bom. Mereka menargetkan sebuah sekolah pengungsian At-Tabiin di Kawasan Al-Daraj, Kota Gaza. Di dalam tindakan kriminal itu, Penjajah Israel merenggut lebih dari 100 nyawa, serta mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan hilang.

Juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan, pengeboman oleh pesawat tempur Israel menyebabkan sekitar 90% dari mereka yang sedang melaksanakan shalat subuh berakhir syahid. Sedangkan korban lainnya mengalami luka-luka yang sangat serius.

Surat kabar Inggris, The Telegraph, memperingatkan, pengeboman itu mengancam akan mempersulit perundingan gencatan senjata, yang sebelumnya direncanakan akan terlaksana di Washington, pada Kamis (15/8/2024).

Serangan tersebut juga dapat menghambat upaya diplomatik Amerika membujuk Iran, untuk mengurangi balasan militernya terhadap pembunuhan Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyya, demikian laporan dari The Telegraph.

Olimpiade Paris 2024, Ajang Unjuk Keberpihakan kepada Palestina
Partisipasi Palestina di Olimpiade Paris 2024 mencerminkan kekuatan perjuangan mereka. pertanyaan yang tersisa adalah: Apakah Olimpiade Paris 2024 akan menjadi peluang emas untuk memperjuangkan Palestina di hadapan dunia?

Penjajah Israel menyatakan, hanya menargetkan 19 anggota dan pemimpin Hamas menggunakan 3 bom presisi dengan hulu ledak kecil. Mereka mengklaim telah melakukan langkah pencegahan guna mengurangi terdampaknya para pengungsi.

Sebelum melakukan serangan, beberapa langkah dilakukan untuk mengurangi kemungkinan jatuhnya korban sipil. Di antaranya dengan menggunakan amunisi khusus, foto dari satelit, dan beberapa informasi dari intelijen,” demikian pernyataan dari Penjajah Israel.

Namun, fakta yang terjadi di lokasi pembantaian menunjukkan hal berbeda dengan pernyataan mereka itu. Tragedi tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang syahid. Jenazah-jenazah para syuhada memperlihatkan kebengisan Israel: ada yang terkoyak hancur, ada yang terbakar.

Melalui rekaman kejadian, CNN mengidentifikasi salah satu bom yang digunakan Israel dalam serangan tersebut adalah bom diameter kecil GBU-39 yang diproduksi AS.

Rudal-rudal tersebut berjenis GBU-39. Daya hancurnya mampu membumihanguskan satu lokasi sasaran, demikian konfirmasi dari para pejabat AS.

Beberapa Badan Hak Asasi Manusia melakukan investigasi atas pembantaian mengerikan itu. Hasil investigasi menunjukkan, sekolah tersebut sudah bobrok dan telah digunakan hanya untuk menjadi tempat perlindungan bagi ratusan keluarga.

Deretan Cendekiawan dan Akademisi yang Dibunuh Penjajah Israel
Penjajah Israel juga telah menghancurkan secara total lebih dari 103 universitas dan sekolah. Serta 311 universitas dan sekolah mengalami kehancuran secara sebagian.

Tidak ada personel militer dan angkatan bersenjata di lokasi pembantaian. Bahkan, pejuang pembebasan di Gaza mengatakan, mereka mencegah kehadiran pejuang Hamas di antara para pengungsinya. Akan tetapi, penjajah menargetkan para pengungsi. Baik yang berada di pusat penampungan atau di tenda-tenda pengungsi,” demikian laporan dari Badan Hak Asasi Manusia dan Internasional.

Peristiwa pembantaian di lokasi yang dipenuhi pengungsi itu akan terus diingat di kancah internasional. Israel menggunakan strategi, seolah-olah membuat Gaza menjadi tempat yang tidak layak huni, berusaha merongrong penduduknya untuk mengungsi ke luar.

(Dari Berbagai Sumber)