Penjajah Israel Lancarkan Sejumlah Agenda untuk Lakukan Yahudisasi di Al-Quds
Kepala Urusan Al-Quds di Biro Politik Hamas, Harun Nashiruddin, menekankan pentingnya keteguhan warga Al-Quds dalam menjaga kota Silwan, dan tidak tunduk kepada ancaman serta upaya pengusiran yang dilakukan Penjajah Israel. Hal itu dikatakan Nashiruddin yang juga anggota Hamas itu pada Senin (2/12/2024).
Nashiruddin mengatakan, Silwan adalah pelindung Masjid Al-Aqsa bagian Selatan. Wilayah itu ibarat tameng utama untuk mencegah penduduk Israel ilegal menyusup ke Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.
“Apa yang tengah dihadapi kota Silwan, khususnya lingkungan Al-Bustan, menuntut tekad yang kokoh, guna menghadapi semua upaya dan rencana penjajah untuk melakukan Yahudisasi Al-Quds dan mengusir penduduknya,” jelas Nashiruddin.
Nashiruddin menambahkan, dari masa ke masa, masyarakat Palestina di Al-Quds selalu menentang proyek pemukiman ilegal Israel dan selalu menjadi pelindung Masjid Al-Aqsa. Misalnya penolakan yang telah mereka lakukan saat wacana pendirian gerbang elektronik di sekitar masjid Al-Aqsa, Intifada Yerusalem, dan penyerbuan gerbang Ar-Rahmah yang dilakukan oleh Penjajah Israel.
Sejarah telah membuktikan, rakyat Palestina memiliki keyakinan yang kuat dan teguh. Mereka tidak akan membiarkan penjajah dan pemerintah fasis ekstremis mencapai tujuan Yahudisasi di Masjid Al-Aqsa.
Yahudisasi di Al-Quds
Pemukim ilegal Zionis berusaha melakukan proyek Yahudisasi seluruh Palestina. Berbagai aksi genosida pun mereka lancarkan, seperti yang sedang terjadi sekarang di Gaza dan Tepi Barat. Salah satu langkahnya melalui penerbitan undang-undang atau keputusan, semisal yang terjadi dengan “keputusan 3790” yang diputuskan oleh pemerintah penjajah Israel pada Mei 2018.
Keputusan itu dikeluarkan dengan tema mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di Al-Quds Timur, atau dikenal sebagai rencana lima tahunan. Namun, tujuan sebenarnya dari keputusan ini adalah untuk Yahudisasi Al-Quds Timur melalui pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Mereka mengubah semua sekolah tinggi Arab di bagian Timur Yerusalem untuk mengajarkan kurikulum Israel, serta memfasilitasi siswa Palestina menguasai bahasa Ibrani melalui pembangunan 660 ruang kelas.
(Sumber: Situs Resmi Hamas & Al Mayadeen)