Penjajah Israel Ledakkan Kompleks Permukiman Palestina di Tepi Barat

Pasca gencatan senjata antara Pejuang Palestina dan Penjajah Israel di Gaza, eskalasi serangan kian meningkat di Tepi Barat. Beberapa teror dan peledakan terhadap para pengungsi dan penduduk masih terus dilanjutkan oleh Penjajah Israel. Kabar teranyar dari media – milik Israel – menyebut, dua puluh rumah terkena ledakan pada Ahad (2/2/2025).

Gubernur Jenin, Kamal Abu Al-Rub, mengaku peledakan yang dilakukan terhadap kamp Jenin dan sekitarnya adalah yang terbesar, sejak lebih dari dua dekade terakhir. Abu Al-Rub menambahkan – dalam pernyataannya kepada Anadolu Agency – Penjajah Israel berupaya menghancurkan Kamp Jenin, dan mengubahnya menjadi tempat yang tidak layak dihuni.

Penjajah Israel meledakkan kawasan pemukiman dan menghancurkan infrastruktur. Mereka berniat akan mengebom beberapa kawasan pemukiman lainnya di Kamp Jenin, tambah Gubernur tersebut.

Sejak Ahad (2/2/2025) pagi, tentara Penjajah Israel mulai memasang kabel di kawasan permukiman di beberapa jalur kamp. Lalu, tepatnya pada pukul 15.15, ledakan dahsyat dan berturut-turut mengguncang seluruh kota Jenin dan sebagian kota di sekitarnya.

Baca Juga :

Abu Ubaidah Umumkan Syahidnya Muhammad Deif dan Pejuang Senior Al-Qassam
Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengumumkan syahidnya beberapa pejuang senior Brigade Al-Qassam. Di antara pejuang senior yang syahid itu adalah Muhammad Deif, seorang tokoh fenomenal dan panglima yang paling ditakuti oleh penjajah Israel.

Warga B, S, salah satu pengungsi perempuan dari kamp Jenin, mengaku mendengar suara ledakan dari desa Bir al-Basha, tempat dia mengungsi ke Selatan. “Awalnya mereka menyerbu kawasan tempat tinggal kami, lalu mengubahnya menjadi barak militer. Kemudian, beredar berita pemukiman tersebut dibakar dan beberapa di antaranya dibongkar. Hingga terdengar kabar hari ini, mereka meledakkannya,” kata pengungsi perempuan tersebut.

Analisa Pengamat Militer Terkait Peledakan

Pakar militer, Brigadir Jenderal Elias Hanna, mengatakan, penghancuran sistematis kamp Jenin dan wilayah sekitar Utara Tepi Barat, bertujuan untuk melakukan pengusiran penduduk Palestina di Jenin. Hanna menjelaskan – dalam laporannya kepada Al Jazeera – tentara Penjajah Israel menerapkan rencana sistematis untuk membumihanguskan dan meratakan dengan tanah infrastruktur di wilayah tersebut. Mereka melakukan tindakan tersebut karena kondisi di sana padat penduduk dan sulit untuk dilawan (secara langsung).

Selain itu, menurut pakar militer tersebut, tentara Penjajah ingin menerapkan model khusus untuk memfasilitasi operasi militernya di sana. Mereka berusaha melakukan konsolidasi dan menggalang kekuatan untuk menghemat (biaya dan tenaga) di masa depan.

Tragedi peledakan infrastruktur ini merupakan bagian dari operasi yang sedang berlangsung di Jenin. Memasuki hari ke-13, Penjajah Israel masih terus melibas rumah-rumah, membangun jalan-jalan baru di dalam kamp, dan mengubah puluhan rumah penduduk menjadi barak militer. Bersamaan dengan meledakkan besar-besaran tempat tinggal penduduk dan meletakkan tentaranya di seluruh wilayah Jenin.

(Sumber: Al Jazeera & Anadolu)