Penjajah Kembali Serang Suriah, Tujuh Orang Tewas
Tujuh orang tewas akibat serangan udara Penjajah Israel yang menghantam wilayah barat Daraa, Suriah. Tragedi ini terjadi beberapa jam pasca pasukan Israel melancarkan serangan ke Bandara Militer Tadmur serta lokasi di sekitar kota tersebut di wilayah Homs.
Menurut laporan dari sumber medis, seperti dikutip oleh koresponden Al Jazeera, serangan yang terjadi pada Selasa (25/3/2025) itu juga menyebabkan beberapa orang luka-luka, dan sebagian lainnya dalam kondisi kritis. Serangan ini terjadi pasca Penjajah Israel merangsek ke Kota Kuwaya, di wilayah barat Daraa.
Koresponden Al Jazeera melanjutkan, patroli Penjajah Israel berusaha masuk ke kota Kuwaya, tetapi mendapat perlawanan dari warga yang menghadang mereka untuk bergerak lebih jauh. Situasi kemudian memburuk setelah tentara Israel menembaki warga dan melanjutkan serangan udara dari pangkalan militernya. Pangkalan militer ini dulunya merupakan basis tentara Suriah sebelum akhirnya dikuasai pasukan Israel sejak 8 Desember 2024. Sejak saat itu, lokasi ini digunakan sebagai titik awal untuk operasi militer, penyisiran, serta pencarian senjata di desa-desa sekitar perbatasan.
Menyusul serangan ini, terjadi gelombang pengungsian warga dari Kuwaya. Namun, para pemuka masyarakat setempat meminta agar warga tetap bertahan di rumah mereka untuk mencegah pasukan Penjajah Israel memanfaatkan situasi dan melakukan perampasan.
Secara geografis, Kota Kuwaya terletak sekitar 2 kilometer dari perbatasan Suriah-Yordania, menjadikan wilayah itu sebagai area strategis yang rawan konflik.
Sementara itu, media Israel - rekayasa - mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan yang mengklaim bahwa serangan terjadi setelah pasukan Israel ditembaki oleh kelompok bersenjata saat menjalankan operasi di Kuwaya. Menurut pejabat tersebut, tidak ada korban di pihak Israel, dan tentara mereka hanya merespon tembakan dari lawan.
Respon Penjajah Israel dan Dunia Internasional
Di dalam beberapa bulan terakhir, Israel secara rutin melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah dengan dalih mengeliminasi ancaman terhadap keamanan mereka. Serangan ini kerap menimbulkan korban jiwa, menghancurkan infrastruktur militer, serta merusak peralatan dan persenjataan tentara Suriah.
Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam aksi penyusupan Israel ke Daraa. Mereka menyebut hal itu sebagai "eskalasi berbahaya yang semakin memerburuk konflik di kawasan".
Menanggapi ketegangan yang meningkat, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, memeringatkan, serangan Israel di Suriah dan Lebanon dapat memicu "eskalasi baru" di kawasan. Sementara itu, Israel terus mengklaim, serangannya bertujuan mencegah senjata militer Suriah jatuh ke tangan pemerintahan baru di Damaskus. Namun, Kallas menegaskan, alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, mengingat Suriah saat ini tidak dalam kondisi menyerang Israel. Menurut dia, serangan semacam ini justru memerburuk ekstremisme yang menentang Israel.
Meningkatnya ketegangan membuat kawasan Timur Tengah kembali menghadapi ancaman konflik yang lebih luas, di tengah ketidakstabilan yang terus berlanjut.
(Sumber: Al Jazeera + Agensi Berita)