Perdana Menteri Qatar: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Mengalami Stagnasi
Pemegang jabatan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, mengatakan, Qatar akan terus menjadi penengah perundingan dan negosiasi untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah). Hal itu ditegaskan Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani dalam pidatonya di Forum Ekonomi Doha, Selasa, 14 Mei 2024.
Namun, pihak Israel tidak memiliki kejelasan mengenai tragedi kemanusiaan dan gencatan senjata di Gaza, setelah sebelumnya adanya kemungkinan Israel akan menyetujui kesepakatan. Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani yang juga menjabat Menteri Luar Negeri Qatar itu pun mengatakan, perundingan gencatan senjata di Gaza berada dalam keadaan stagnan dan serangan Israel ke Rafah telah menyulitkan terealisasinya kesepakatan itu.
“Operasi militer Israel di kota Rafah membuat perundingan gencatan senjata dengan Hamas tertunda. Mereka menekankan upaya mediasi akan terus berlanjut meski mengalami kesulitan,” tambah Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid Al-Ansari, menambahkan, jika Israel menghentikan desakan mereka untuk melanjutkan perang di Gaza, kesepakatan (mengenai gencatan senjata di Gaza) akan dapat tercapai dalam beberapa hari. “Negara Qatar akan terus berupaya dengan negara-negara Arab dan Amerika Serikat untuk merealisasikan kesepakatan mengenai perang di Gaza,” ucap Majid Al-Ansari.
Baca juga: Ratusan Orang Meninggal Akibat Banjir di Afghanistan, Kenya dan Brazil
Selanjutnya, Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani memperingatkan, ada bahaya eskalasi konflik di wilayah Rafah. Cara terbaik untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza adalah gencatan senjata, menghentikan pembantaian, mengakhiri kekejaman yang dilakukan di Jalur Gaza, dan melakukan perundingan untuk membebaskan tahanan Israel di Gaza.
“Saya yakin, jika hal ini tercapai, maka kita akan dapat kesepakatan dalam beberapa hari. Namun, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tidak ada kejelasan dari pihak Israel. Saya tidak yakin mereka akan memiliih pilihan ini,” tambah Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani.
Pemegang jabatan Perdana Menteri Qatar pun mengatakan, “Sayangnya, ada semacam stereotip setiap kali kami berbicara tentang kemungkinan perjanjian gencatan senjata. Ada banyak politisi Israel yang mengungkit-ungkit bicara terkait tentara yang masih tersisa di Gaza dan tetap melanjutkan perang. Sehingga, masih tidak ada kejelasan terkait resolusi di Gaza setelah itu.”
(Sumber: Al Jazeera)