Peringati Hari Konstitusi, ARI-BP Gelar Aksi Konstitusi Anti Penjajahan
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) kembali menggelar Aksi Bela Palestina pada Ahad (18/8/2024). Aksi yang digelar di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, itu diberi tajuk “Aksi Konstitusi Anti Penjajahan”. Sebab, aksi tersebut diadakan dalam rangka memperingati Hari Konstitusi tepat di tanggal 18 Agustus.
Berdasarkan pantauan langsung Sabili.id di lokasi, massa aksi datang sejak pukul 7.00 WIB pagi dari sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga ikut dalam Aksi Bela Palestina itu. Mereka membawa berbagai poster. Di antara poster-poster tersebut bertuliskan “Stop Genosida”, “Bebaskan Gaza, Palestina Merdeka!”.
Di tengah massa aksi yang datang mengenakan pakaian putih dengan atribut Palestina semisal syal dan bendera, terlihat hadir Ketua Dewan Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), Prof. Dr. H. Din Syamsuddin; dan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). Di kesempatan itu, Din Syamsuddin mengajak massa aksi menjaga semangat dan stamina, karena Aksi Bela Palestina tak akan berhenti. Din Syamsuddin pun mengatakan, Aksi Bela Palestina yang berikutnya akan digelar pada 6 Oktober mendatang.
“Saya sudah mengusulkan agar dapat menyiapkan aksi lebih besar lagi mungkin di sekitar hari ulang tahun TNI. Jika hari ulang tahun TNI 5 Oktober, kita lakukan aksi lebih besar lagi pada 6 Oktober 2024 bertepatan dengan hari Ahad,” kata Din.
Terlihat penuh semangat, massa aksi yang hadir itu mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Palestina. Di dalam aksi tersebut juga kembali diingatkan tentang alinea pertama Pembukaan UUD 1945, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”
Di dalam aksi tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan, tanggal 18 Agustus sudah menjadi hari nasional, yaitu Hari Konstitusi. Maka, di momen itu, pihaknya mengingatkan bahwa kita punya konstitusi yang secara jelas menolak penjajahan.
“Berdasarkan alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD 1945, jelas Indonesia konsisten membela Palestina sebagai negara merdeka dan menolak penjajahan Israel. Sikap itu konsisten dengan konstitusi,” katanya.
Hidayat pun menegaskan, ARI-BP konsisten dengan konstitusi. "Tidak hanya ditolak tetapi juga diberi sanksi oleh Mahkamah Internasional. Mereka (Israel, red) harus dibawa ke Mahkamah Internasional. Kami, ARI-BP, konsisten dengan konstitusi, membela Palestina dan menolak Israel. Menuntut Israel menghentikan kekejaman dan membawa Israel ke Mahkamah Internasional,” tutup HNW
Massa aksi pun menuntut pemerintah Indonesia konsisten membela Palestina. Sebab, hal itu sesuai amanat konstitusi yang anti penjajahan. Sehingga, konsisten membela Palestina berarti konsisten dengan konstitusi. Pada sekitar pukul 10.15 WIB, massa aksi itu pun membubarkan diri dengan tertib.