Peristiwa Penting dalam Setahun Badai Al-Aqsa

Tepat setahun lalu peristiwa Thufan Al-Aqsa. Perjuangan para pejuang Palestina akan selalu tercatat dalam sejarah dengan peluh dan darah. Rentetan mozaik setiap pengorbanan membentuk tonggak penting yang kokoh dalam menentukan hasil akhir.

Penjajah Israel terus melakukan pembantaian terhadap warga Gaza. Beberapa kali upaya mediasi dilakukan untuk mengakhiri konflik, namun tindakan tersebut tidak membuahkan hasil apa pun. Warga Palestina masih hidup dalam kondisi yang sangat sulit akibat genosida yang dilancarkan Penjajah.

Keberlanjutan pembantaian oleh Penjajah akan mengantarkan pada konflik yang semakin luas. Kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik di seluruh kawasan Timur Tengah pun meluas. Peristiwa terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hasan Nasrallah, dan salah satu petinggi Garda Revousi Iran, Abbas Nilforoushan, pada Jumat (27/9/2024) lalu, mengindikasikan eskalasi konflik yang meluas.

Berikut ini beberapa peristiwa penting yang terjadi pasca peristiwa Thufan Al-Aqsa 7 Oktober 2023:

7 Oktober 2023

Ratusan pejuang Hamas berhasil merangsek melintasi perbatasan Israel dan menyusup ke Selatan. Serangan tersebut berhasil menyebabkan kematian sedikitnya 1.189 orang, melukai 7.500 lainnya, dan penyanderaan 251 orang dari Penjajah Israel.

8 Oktober 2023

Menuai beragam respon internasional atas serangan mendadak dari para pejuang Palestina. Suatu tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Penjajah Israel.

ARI-BP Gelar Aksi Damai Peringatan Satu Tahun Genosida di Gaza
ARI-BP gelar aksi damai di depan Kantor Kedubes AS di Jakarta, Ahad (6/10/2024), untuk memeringati setahun genosida di Gaza dan 76 tahun perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel.

13 Oktober 2023

Israel memperketat pengepungan di Jalur Gaza dan mulai melakukan pengeboman. Dapat dipastikan hampir seluruh penduduknya terpaksa mengungsi setidaknya sekali, demikian menurut laporan badan-badan PBB.

27 Oktober 2023

Tentara Penjajah Israel memulai serangan daratnya di Jalur Gaza. Didahului dengan pengeboman besar-besaran di wilayah terdekat. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, mengatakan dalam sebuah klip video, “Kita telah memasuki fase baru dalam perang tadi malam, goncangan terjadi di tanah Gaza.

15 November 2023

Militer Penjajah Israel menyerbu Rumah Sakit Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza. Mereka berdalih, telah menemukan “amunisi, senjata, dan peralatan militer”. Namun, Hamas membantahnya. Penjajah bebal itu tetap menerobos untuk kedua kalinya.

Akhir November 2023

Satu-satunya gencatan senjata yang tercapai sejak Thufan Al-Aqsa hingga saat ini. Berlangsung selama satu minggu, sebanyak 105 sandera dari pihak penjajah dibebaskan dengan timbal balik bebasnya 240 warga Palestina yang ditahan oleh Israel. Ketenangan tersebut membuat lebih banyak konvoi bantuan kemanusiaan masuk dari Mesir. Namun, bantuan masih belum mencukupi, demikian laporan dari PBB.

26 Januari 2024

Mahkamah Internasional menekankan Israel untuk mencegah semua tindakan terhadap warga Palestina di Gaza. Hal ini yang tertuang dalam Pasal II Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Genosida.

29 Januari 2024

Sebanyak 120 orang tewas tertembak oleh Penjajah saat distribusi bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, demikian laporan Hamas. Tetapi Tentara Israel berdalih pasukannya “menembak secara akurat” sasaran yang berada di dekatnya.

Dari Abu Ubaidah Hingga Jihad Islam Dukung Serangan Iran
Jihad Islam ikut serta mendukung serangan rudal yang dilakukan Garda Revolusi Iran kepada entitas kriminal Penjajah di seluruh wilayah Palestina.

Awal April 2024

Terjadi serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus. Sebanyak tujuh anggota Garda Revolusi Iran terbunuh, termasuk dua komandannya, menurut laporan dari media lokal Teheran. Iran dan Suriah sepakat mengaitkan serangan itu dengan Israel. Pihak penjajah tidak membenarkan atau menyangkal tindakan itu, tetapi menyatakan bahwa mereka yang terbunuh adalah teroris.

13 April 2024

Sekitar dua pekan setelah serangan itu, Iran melancarkan serangan balik dengan drone peledak dan rudal balistik terhadap Israel. Ini merupakan serangan militer langsung pertama yang dilancarkan Iran dari wilayahnya kepada Israel sejak berdirinya Republik Islam pada tahun 1979.

7 Mei 2024

Beberapa minggu setelah Israel mengancam akan menyerang Rafah di Jalur Gaza selatan, tentara Israel memasuki kota tersebut dan mengambil alih perbatasan dengan Mesir, menutup pintu masuk penting untuk bantuan kemanusiaan.

26 - 27 Mei 2024

Serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah menyebabkan kebakaran yang menewaskan 45 orang, lebih dari satu juta orang mengungsi, menurut Kementerian Kesehatan Hamas. Lagi dan lagi, Penjajah Israel mengatakan pada saat itu, mereka menargetkan para pemimpin Hamas.

Juli - Agustus 2024

Di dalam delapan hari, penjajah Israel menargetkan lima sekolah – yang menampung pengungsi – di berbagai wilayah Jalur Gaza dan mengakibatkan puluhan orang tewas, menurut sumber di Gaza. Israel berdalih, Hamas menggunakan sekolah-sekolah itu untuk menyembunyikan atau melakukan operasinya.

27 Juli 2024

Serangan rudal di lapangan sepak bola Kota Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan, menewaskan 12 anak laki-laki dan perempuan. Israel menghubungkan serangan tersebut dengan Hizbullah. Sementara, Hizbullah membantah “berhubungan” dengan serangan tersebut.

Sungguh Mulia! Pengungsi Palestina Gotong Royong Bantu Warga Lebanon
Tindakan inisiatif individu dan kolektif itu mengungkapkan semangat persaudaraan yang mempersatukan dua bangsa, Palestina dan Lebanon.

31 Juli 2024

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyya, terbunuh di kediamannya saat berkunjung ke Teheran. Peristiwa itu terjadi setelah dia menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran, Massoud Pezeshkian. Hamas, dan Hizbullah Lebanon mengaitkan operasi itu dengan Israel. Negara Penjajah itu tidak mengomentari pembunuhan Haniyya. Beberapa jam sebelumnya, pemimpin militer Hizbullah, Fouad Shukr, terbunuh akibat serangan di pinggiran selatan Beirut.

6 Agustus 2024

Yahya Sinwar terpilih sebagai Kepala Biro Politik Hamas menggantikan Asy-Syahid Ismail Haniyya.

16 Agustus 2024

Setelah dua hari negosiasi di Doha, Washington mengajukan proposal gencatan senjata, yang langsung ditolak oleh Hamas. Sebab, isi proposal itu diubah dan terlalu merugikan Hamas.

22 Agustus 2024

Pembicaraan dilanjutkan di Kairo, dan berlanjut di Doha. Israel dan Hamas saling tuding dan tidak mencapai kesepakatan.

25 Agustus 2024

Hizbullah mengonfirmasi, mereka telah “berhasil” meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Fouad Shukr. Israel mengumumkan dengan – selalu – berbagai dalih, mereka telah menggagalkan serangan besar-besaran Hizbullah.

28 Agustus 2024

Penjajah melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap faksi-faksi bersenjata di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki. PBB menyerukan agar proses ini segera dihentikan.

Setelah tentara Israel menemukan mayat enam sandera di sebuah terowongan di Jalur Gaza selatan, tekanan meningkat dari warga Israel untuk menjamin pembebasan sandera yang tersisa.

17 & 18 September 2024

Peledakan “pager” dan perangkat komunikasi nirkabel oleh Penjajah Israel di berbagai penjuru Lebanon. Akibatnya, 39 orang anggota Hizbullah tewas dan sekitar tiga ribu korban lainnya luka-luka. Penjajah Israel tidak memberi komentar atas tudingan sebagai pelaku peledakan. Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, berjanji akan melakukan serangan balasan.

Hamas Geram Penjajah Israel Serang Lebanon
Militer Penjajah Israel menyerang Lebanon dengan rentetan serangan udara. Akibatnya, lebih dari 500 korban syahid, 1.645 terluka dan puluhan ribu warga Lebanon terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

27 September 2024

Hassan Nasrallah dan Pemimpin Garda Revolusi Iran, Abbas Nilforshan, tewas dalam serangan Israel di Selatan Beirut.

1 Oktober 2024

Empat hari setelah pembunuhan Nasrallah, Iran melancarkan “lusinan rudal balistik” ke Israel. Serangan Iran terjadi hampir bersamaan dengan operasi darat Israel di Lebanon selatan melawan Hizbullah.

Serangan rudal itu terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan Haniyya, Nasrallah, dan Nilforshan, demikian laporan dari Garda Revolusi Iran. Tentara Israel menimpali, serangan rudal Iran “akan mempunyai konsekuensi” dan bahwa Israel akan menanggapinya.

(Sumber: France 24 & Al Jazeera)