Pertemuan Presiden Palestina dan Spanyol Pojokkan Penjajah Israel

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas Abu Mazen, pada Selasa (17/9/2024), berangkat ke Spanyol selama dua hari. Kunjungan ini merupakan undangan Madrid, yang secara resmi telah mengakui Negara Palestina pada Mei 2024 lalu.

Sebelumnya, pada Senin (16/9/2024), Raja Felipe VI dari Spanyol menerima surat kepercayaan dari Husni Abdel Wahed, Duta Besar pertama Negara Palestina untuk Spanyol sejak deklarasi pengakuan negara Palestina. Abdel Wahed telah memimpin misi diplomatik Palestina di Spanyol sejak tahun 2022 dan menyandang status sebagai duta besar. Namun, pangkatnya baru resmi berubah setelah Madrid mengakui negara Palestina beberapa bulan lalu.

Kunjungan ini mempunyai arti diplomatik yang besar. Di tengah-tengah eskalasi ketegangan regional dan internasional. Eksistensi Negara Palestina di kancah internasional dalam Majelis Umum PBB di New York kian berpengaruh dan Penjajah Israel perlahan terpojokkan.

Abdel Wahed mengungkapkan kebahagiaannya atas perkembangan ini. Ia menganggap langkah yang telah dilakukan Spanyol adalah tindakan yang jitu.

Pengakuan Spanyol terhadap Negara Palestina merupakan kemenangan diplomatik besar bagi rakyat Palestina. Ini merupakan sebuah langkah menuju pengokohan kerja sama kedua negara di bidang politik dan ekonomi,” ujar Duta Besar itu.

Yahya Sinwar: Kami Akan Hancurkan Politik Musuh Sebagaimana Kami telah Hancurkan Militernya
Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, Yahya Al-Sinwar, menegaskan, Operasi Badai Al-Aqsa dilancarkan untuk memberikan pukulan terhadap misi jahat Zionis di Palestina dan kawasan sekitarnya.

Pertemuan Puncak Bilateral Pertama Palestina-Spanyol

Guna mempererat hubungan kedua negara, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, sebelumnya telah mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak bilateral pertama pada akhir tahun ini. Kunjungan ini akan membahas topik-topik penting, termasuk kerja sama ekonomi-politik dan mendukung proyek pembangunan di Palestina.

Spanyol dianggap sebagai salah satu negara utama Eropa yang mendukung perjuangan Palestina di tingkat internasional, dan melalui langkah-langkah ini berupaya memperkuat kemitraan dengan Palestina serta mendukung upayanya untuk mencapai kemerdekaan. Dukungan ini datang pada saat kawasan ini mengalami peningkatan tantangan keamanan dan ekonomi, seiring dengan berlanjutnya konflik Israel-Palestina.

Apa dampak pengakuan Spanyol terhadap Palestina di kancah internasional? Pengakuan Spanyol terhadap Negara Palestina dianggap sebagai langkah penting dalam mendukung perjuangan Palestina di kancah Eropa dan internasional. Pengakuan ini memperkuat posisi Palestina di komunitas internasional dan mendukung upayanya untuk memperoleh pengakuan yang lebih luas atas hak-haknya. Pengakuan ini sekaligus memperkuat upaya Abbas untuk mendapatkan dukungan internasional atas upaya mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Mengingat konflik yang terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat, langkah-langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi kepemimpinan Palestina dalam menuntut hak-hak rakyat Palestina di kancah internasional. Dan mendorong untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian yang terhenti beberapa tahun lalu.

Pemerintah Spanyol mengakui Negara Palestina pada 28 Mei, serupa dengan Irlandia dan Norwegia. Di awal bulan September, Perdana Menteri Sosialis Pedro Sanchez mengumumkan bahwa “pertemuan puncak bilateral pertama antara Spanyol dan Palestina” akan diadakan “pada akhir tahun ini”. Madrid telah mengambil sikap keras terhadap Israel sejak pecahnya konflik antara negara Ibrani dan Hamas di Gaza, yang mengakibatkan sedikitnya 41.226 kematian di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Hamas. PBB menegaskan bahwa mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

(Sumber: France24 & AARC)